episode 14

29 4 0
                                    

Pada pukul 02:00 Diva terbangun dari tidurnya karena ia memimpikan papanya, dan tak berapa lama kemudian terdengar suara jeritan perempuan.
Akibat terdengar suara jeritan, Diva menjadi tampak khawatir dengan cepat ia berdiri dan pergi keluar kamar dan menuju satu kamar yg berada di sebelah kamar Diva.

Tuk . . . Tuk . . . . Tuk . . .

Ma. . . . Mama . . . . Mama. . . .
Ucap Diva sambil mengetuk pintu.

Dan akhirnya knop pintu kamar terbuka dari dalam.

"Iya ada apa sayang ?" Ucap bu nita lembut.Diva lalu memeluk nita dengan erat hingga ia menangis dipelukan nita."aku tadi mimpiin papa ma, terus aku terbangun setelah itu aku mendengar ada suara jeritan perempuan, aku khawatir sama mama, karna aku sudah kehilangan papa dan aku tidak mau kalo juga nanti kehilangan mama"ucap Diva dalam pelukan nita, tak terasa airmata bercucuran hingga membuat pipi Diva basah.

Nita lalu melepaskan pelukan Diva dan berhadapan dengan memegang bahu Diva. "Papa tidak kemana-mana, ia masih ada tapi ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya dan akalnya, jika kamu rindu papa cukup bacakan ia doa semoga bisa bersama kita"tutur nita sembari menahan tangisnya.
"Ma....... jika mama ada apa-apa panggil saja Diva nanti dengan cepat Diva akan datang"ujar Diva dengan berusaha untuk tersenyum."iya anak mama yang tampan, ini udah jam 02:15, tidur lagi ya kan Diva ada jam kampus pagi, ntar besok kesiangan loh" balas nita dengan senyum manisnya. "Iya ma" sahut Diva.

Cuppp. . .

Diva langsung mencium kening mamanya dan langsung menuju kekamarnya dan kembali tidur.

Keesokan harinya

Icha masih saja khawatir karna Clarra tak kunjung pulang, tanpa berfikir panjang icha langsung menelpon orang tua Clarra

Tut . . . . Tut . . . . Tut. . . .

"Hallo. . ." Ucap wanita dari seberang sana
"Hallo tante" sapa Icha dengan memanggil perempuan itu dengan sebutan 'tante'.

"........"

"Ini Icha tan, sahabatnya Clarra" ujar icha dengan lembut.

"......."

"tan, Icha cuma mau nanya, disana ada Clarra gak ?"tanya icha pelan.

"Clarra enggak ada disini, emang dia kemana ?" Jawab wanita itu dengan nada suara agak sedikit bingung.
"Hmmm it ... hm itu-" icha menjeda telefon nya ia takut nanti orang tua Clarra menjadi khawatir karna Clarra belum pulang dari semalam"mending gue bohong aja ya, dari pada orang tua Clarra jadi khawatir , ya gapapa sekali kali bohong tapi Icha minta maaf ya tante"ujar icha dalam hati.

"Itu apa cha ?" Jawab wanita itu dengan rasa penuh penasaran.

"Ohh itu lo tan, tadi Clarra izin sama Icha kalo dia mau beli makanan diluar, ya udah Icha kasih izin eh udah satu jam Clarra belum pulang juga" ucap Icha berbohong.

"Ohh mungkin Clarra sekalian mampir kerumah temennya ya kan !" Seruan wanita itu untuk sedikit nenangin Icha.

"Bisa jadi sih tan, ya udah icha tutup ya assalamualaikum" ucap Icha sembari menutup telpon nya.

Icha masih saja bingung harus bertanya kepada siapa lagi

"Alvira" pekik Icha akan ter ingat dengan teman barunya.
Dengan cepat Icha mencari kontak Alvira dan Icha langsung menelponnya tanpa berfikir lagi.

Tut. . . . Tut. . . .

"Hallo" sapa wanita di seberang sana

"Vi" sahut Icha

"Apa?, tumben lo telepon gue nggak biasanya" ucap wanita yang bernama Alvira.

"Udah deh, gue langsung intinya aja, lo ada ngeliat Clarra gak? soalnya dia ngilang dari semalam gue khawatir takut dia kenapa-napa"jawab Icha dengan perasaan sedih.

"Gue udah tau kalo Clarra ngilang tapi gue nggak ada liat dia, mending lo langsung tanyain sama Shine aja" ucap alvira

"Emang apa hubungannya sama Shine ?" Tanya Icha bingung.

"Ya elah, kan tu Shine suka sama Clarra masa dia nggak tau kalo Clarra ada dimana  lagian juga Shine sering ngintitin Clarra"

"Tumben lo pinter" sindir Icha.

"Gue udah dari dulu pinternya njir hahahah" ucap Alvira hingga melepaskan tawanya.

"Hehehe" kekeh Icha

"Mending lu langsung aja tanya Shine biar lebih cepat ketemu sama Clarra"

"Gua tutup ya bye"

"Bye"

Tut . . . Tut. . . .

Tanpa menunggu lama Icha menelpon Shine dengan segera.

"Hallo Shine" sapa Icha

"Apaan sih, masih pagi nih udah nelpon-nelpon aja lu" ucap Shine dengan suara serak yang baru bangun tidur.

"Ya elah, gue cuma mau nanya doang kok" seru Icha

"Nanya apaan ?"

"Lo ada ngeliat Clarra gak?" Tanya Icha dengan penuh rasa khawatir.

"Kalo pagi ini nggak tapi tadi malem.gue yang antar dia pulang" ujar Shine.

"Yang bener lho ?" Pekik icha

"Eh bisa gak jangan teriak-teriak gitu sakit ni telinga gue" ucap Shine dengan nada tinggi.

"Yee maaf nggak usah ngegas gitu, emangnya bensinnya udah penuh?" Ujar icha

" tau ah, gue nemuin Clarra di kafe yg enggak jauh dari rumahnya Diva" jawab Shine

"Dia ngapain disitu ?"

"Dia tawuran"

"Apa tawuran !" Teriak Icha

"Hedeeh bisa gak nggak usah pake teriak-teriak, dia di sana makan gobl*k masa dia tawuran gila aja lu " ucap Shine dengan kesal

"Ya elah jangan marah dong, jadi sekarang Clarra dimana?"

"Mungkin masih tidur"

"Ya udah makasih ya"

Tut . . . .
Telepon langsung ditutup

Maaf ya guys baru bisa update lagi, soalnya ya ada alasan yg nggak bisa aku kasih tau jadi Jangan cuma di baca-baca doang dong bantu vote dan komen jangan lupa follow ya akun "@07juli05" ok 




THE ZOMBIE ||selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang