Episode 12

44 4 0
                                    

  Diva kebingungan dengan sifat pacarnya yang mendadak berubah, tapi Diva tidak menghiraukannya lagi ia langsung saja menelpon Gherral dan Alvira.

Alvira : Hallo . . . .

Gherral : ada apa cha ?

Diva : ini gua Diva.

Gherral dan Alvira : ohh.. . . .

Alvira : Ada apa lo nelpon ? sambung tiga lagi nggak ada kerjaaan apa ?

Diva : jadi saat ini gua kasih tau aja kalo Clarra ilang jadi tolong kalo kalian ngeliat dia di jalan gua mohon banget kalo bisa bawa dia kerumah gua, atau kalian bawa aja dia kerumah kalian ya.

Gherral : karena apa dia hilang ?

Diva : jadi saat ini gua terus terang aja bahwa Jessyca terkena virus dan virus itu menular. kata pak polisi  Jessyca berubah jadi Zombie  dan bisa membahayakan.

Alvira : Apa . . . . . Zombie ?

Gherral : korbannya sudah berapa orang ?

Diva : Iya zombie, papa gua terinfeksi, dan 2 orang anggota kepolisian juga terinfeksi.

Gherral : Gua turut berduka ya.

Alvira : gua juga.

Diva : makasih ya atas kepedulian kalian, dan tolong bantuin Icha ya agar bisa ketemu sama Clarra.

Gherral : ok

Alvira : kita harus bagaimana, agar tidak terinfeksi ?

Diva : gua enggak tau juga, ya udah ya aku tutup dulu, dan tolong bantuin ya.

Gherral : sip

   Telepon pun ditutup, Icha masih saja menangis.

Diva : Icha, udah dong nangisnya ya, kita pulang kerumah gua aja yuk.

Icha : enggak bisa Gua harus ketemu dulu sama Clarra baru bisa balik.

Diva : emangnya kaki kamu udah sembuh apa ?

Icha : belum sih, ini masih sakit banget susah mau digerakin.

Diva : kita pulang aja, biar ibu gua ngobatinnya.

Icha : ya udah deh.

   Icha pun dibantu Diva untuk berjalan pulang. sesampai dirumah anggota kepolisian semakin banyak dan mengelilingi rumah Jessyca. Dirumah, Icha langsung duduk dan kakinya dipijat oleh ibu Nita agar keramnya berkurang.

  Tidak berapa lama datang seorang anggota kepolisian yg hendak memberikan suatu kabar.

Arga(polisi) : permisi . . . . . .(sambil mengetuk pintu rumah Diva)

Diva : ya, sebentar.

Icha : biar gua aja yg bukain pintunya.

Diva : kan kaki lo masih sakit !

Icha : kaki gua udah mendingan kok.

Diva : Jangan, itu bahaya ntar lo terinfeksi lagi !!

Icha : nggak bakalan.

Diva : ya udah deh, lo boleh buka pintunya tapi gua temenin ya.

Icha : iya.

Icha pun membuka pintu, dan ternyata itu anggota kepilisian.

Arga(polisi : selamat malam.

Diva : malam, ada kabar apa pak, apakah dirumah itu sudah aman ?

Arga(polisi) : syukurlah, saat ini rumah itu sudah aman dan kami harap tidak ada lagi korban2 selanjutnya.

Icha : sekarang Jessyca di bawa kemana ?

Arga(polisi) : korban yg terinfeksi kami bawa dengan cara menutup kepala korban dengan karung agar mereka tidak melihat orang yg ada disekitarnya, dan kami tarik mereka dengan rantai dan memasukkan mereka kedalam mobil khusus narapidana dan dikurung dirumah sakit jiwa. sekian ya, kami masih banyak tugas, dan 1 lagi beritahu pemilik rumah untuk segera membersihkan rumahnya, karna dirumahnya sangat banyak darah yg berlumuran dimana2.

Diva : akan segera saya sampaikan, terima kasih banyak pak.

Arga(polisi) : tetap berhati hati ya.

Mendengar kabar dari polisi itu membuat Icha tidak bisa menahan air matanya lagi.

Diva : Cha sebaiknya kabar ini kita kasih tau aja sama ibu gua dan tante rati.

Icha hanya mengangguk angguk saja.

THE ZOMBIE ||selesai||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang