Bruk
Kaki Shine terantuk pada kaki meja "awwww" teriak Shine. Icha dan Diva terkekeh.
"Apa cha?" Tanya Zanno pelan, dengan mata sayu lalu mengacak rambut nya pelan.
"Jadi gueeeeeee udah temuin nih obat untuk zombie jelek" ucap Icha sambil menahan teriaknya.
"Hilih kayak lu cantik aja" cibir Shine.
Plak
Icha menabok lengan Shine cukup keras "awwww" ringis shine sambil mengusap pelan lengannya.
"Makanya" ujar Icha memicingkan. Icha memperlihatkan sebotol cairan dalam gelas kimia kehadapan teman-temannya.
"Diva jelaskan" Ucap Icha lalu menyodorkan gelas kimia pada Diva dengan menyengir.
"Lah kok gue?" Tanya Diva gelagapan. Icha terkekeh "ngga kok bejanda gw".
"Icha lu udah janda? Mantan laki lu sapa cha? Ditalak berapa? Dua apa tiga cha" pekik Shine dengan kejahilannya.
Bruk
Icha melempar sepatunya tepat mengenai wajah Shine "maap keun guys iklan sebentar" Icha terkekeh menutup mulutnya menahan tawa.
Wajah Shine memerah menahan marah, Icha melanjutkan ucapannya " jadi kalo gue jelasin bahan-bahannya kalian tidak akan paham-" ucap nya masih terkekeh.
"Iya iya tau jelasin aja cara kerja nya gimana" celetuk Gherral lalu dibalas anggukan oleh Icha.
"Jadi ini obat untuk membunuhnya, virus ini ga bisa disembuhkan gue ikhlas jika mereka tenang, mereka tidak sepatutnya seperti ini, jadi kita harus membuat mereka tenang. Obat ini membunuh virus itu dengan cepat, caranya cukup memasukkan obat ini ke tubuh mereka caranya kita menggunakan apa itu namanya untuk bius-bius hewan gitu. Nah jadi kita pake itu ya gaes" jelas Icha panjang lebar dibalas anggukan dari teman-temannya.
"Udah kan cha?" Tanya Diva lalu dibalas anggukan oleh Icha. "Sekarang tidur" ucap Diva lagi.
Icha membulatkan matanya lalu menatap kearah Clarra, Clarra tersenyum. "Ekhem kayaknya bentar lagi jadian nih".
Dengan tatapan horornya Icha menatap Shine lalu tersenyum di ikuti oleh alisnya yang di naik turun kan.
Zanno tersenyum "gue iklas cha" batinnya, Icha tersenyum menatap Zanno dari jauh "Maafin gue zan, pasti lu bisa dapetin cewek yang lebih baik dari gue" Ucapnya dalam hati.
Diva tersenyum namun ia tahan membuat pipinya memerah, " aaaachhiiieeeee Icha ada yang perhatian" Teriak Gherral lalu tertawa.
Icha memicingkan matanya menatap Gherral lalu tersenyum diiringi tertawa.
"Gila lu ya?" Tanya Shine. "Bacot lu kutu buaya" ketus Icha.
Diva berdiri lalu membereskan bahan-bahan kimia itu, Icha mengambil ranselnya lalu berbaring di sebelah Clarra.
Clarra tersenyum "bener kata lu cha, semuanya cuma butuh waktu, kebahagiaan ada saatnya kita cuma perlu sabar maka kebahagiaan akan datang sendiri" Ujar Clarra sambil menatap langit-langit ruangan.
Icha mengangguk "semua orang selalu bilang bahwa dirinya tidak mempunyai kebahagiaan, padahal ada yang lebih tersiksa dari dirinya diluar sana" balas Icha."Weh upil dugong tidur woy jangan halu mulu" teriak Shine melemparkan jaketnya tepat mengenai wajah Icha. "Makasih Shine jaketnya gw jadiin bantal aja" ucap Icha pelan lalu memejamkan matanya.
Diva masih setia dengan senyumnya lalu terkekeh, "dih ketawa sendiri" ucap Gherral Zanno dan Shine berbarengan lalu tertawa.
Icha belum tidur namun hanya sekedar menutup mata ia tersenyum meski wajahnya ditutup jaket.
Clarra sudah tertidur pulas, disamping Clarra. Diva tidak menghiraukan teman-temannya.
"Ssttt" ucap Gherral dengan jari telunjuk di tangannya mengisyaratkan teman-temannya diam. "Tidur" Ucap Gherral lagi lalu dibalas anggukan.
♡|><|♡
Bantu vote dan komentarnya guys
♡♡♡♡♡Mau kirim salam sama siapa nih?
Diva anggara
Icha chaelsea liona
Atau yang lainnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZOMBIE ||selesai||
RandomKeberanian, kekuatan, dan ketangguhan dalam menjaga satu sama lain demi keselamatan dari virus Zombie