Diva berdiri lalu menurunkan mikroskop dan sampel darah lalu meletakkannya di hadapan Icha.
Icha berdiri lalu mengambil ranselnya, dan mengambil sebuah roti melahapnya dengan perlahan.
Semuanya menatap Icha dengan tatapan sendu yang dibuat-buat Icha menatap bergantian semua temannya "apa?" Tanya Icha datar.
"Cha mau" ucap Clarra pelan, Icha memutar bola matanya jengah "salah siapa bikin gue nangis, trus salah siapa ninggalin gue udah tau tas gue isinya makanan semua ditinggal gitu aja ck" nyinyir Icha lalu terkekeh.
"Nah" Icha membagikan teman-temannya roti satu persatu "jangan nangis" Icha terkekeh lalu semuanya tertawa.
"Aemmbelen geles kemea zaaen" Dengan mulut yang penuh dengan roti dan pipi yang menggembung, Diva menusuk pipi Icha dengan telunjuknya "telen dulu ntar keselek loh"
"Uhuk uhuk" Clarra menyodorkan sebotol air mineral, lalu Icha meneguknya dengan tergesa gesa "weh pelan-pelan njir" Ucap Shine lalu menggelengkan kepala.
"Va kasian adek bontet gue, dia tuh agak gimana gitu kalo di lembutin" Ucap Clarra dengan menggosok-gosok punggung Icha yang masih terbatuk-batuk.
"Ini pertama kali Icha digituin" Ucap Clarra lagi. Di balas anggukan oleh Diva.
"Cieeeeeeee" Zanno, Shine dan Gherral berteriak berbarengan diikuti tepuk tangannya yang heboh.
"apaan sih" Ucap Icha lalu menenggelamkan wajahnya yang tersipuh malu ke pelukan Clarra.
"Cha plesbek" ucap Clarra pelan berbisik pada telinga Icha yabg masih dalam peluknya.
Icha mencubit pinggang Clarra "Awwwww" teriak Clarra lalu mendorong Icha dari pelukannya. Icha tertawa terbahak bahak sendirian, "makanya" ucapnya lalu melanjutkan tawa nya yang pecah.
Semuanya hanya menggeleng kepala Clarra mencabik bibirnya kecal. "Ini sakit nyet", Clarra melemparkan sebungkus roti namun Icha mengelak dengan cepat.
"Udaaaaaaaaah" teriak Gherral, "uhuk uhuk" dengan memukul dadanya dan terbatuk-batuk tersedak.
Sekarang giliran Clarra yang tertawa puas "kualat lu sama nunna sendiri" tertawa sambil memukul-mukul bahu Shine yang duduk di sebelahnya.
"Udah ra, udah sakit bahu gue lu pukul terus" Ringis Shine. Diva menyodorkan sebotol air mineral dan Icha menerimanya dengan baik "makasih".
Zanno membawa beberapa gelas kimia lalu menaruhnya dengan perlahan di hadapan Icha. "Gue nih yang ngetes?" Tanya Icha bingung.
Semua nya mengangguk berbarengan "sendiri?" Tanya Icha lagi. "Gue bantu" balas Diva, dan dibalas anggukan oleh Icha.
Icha dan Diva mencoba melihat apa yang ada pada darah itu, "ihhhhh" teriak Icha kegelian menjauhi mikroskop.
Semuanya kaget lalu mendekat kearah sumber suara "ada apa cha?" Tanya Zanno dengan sedikit khawatir. "Tuh liat sendiri geli gue" ucap Icha.
Zanno pun mendekat pada mikroskop dan mulai mengecek nya, ternyata pada darah itu ada virus yang sangat aktif dan banyak, Zanno pun ikut kegelian setelah melihat dengan menggunakan mikroskop.
"Gue mau liat" senggol Shine membuat Zanno tersungkur "anjir ga usah gitu juga kali bangke" cibir Zanno lalu menggeser duduk nya.
Semuanya melihat dengan secara bergantian, " cha coba pake akhohol mati ga tu virusnya" tanya Diva. Namun Icha mengedikkan bahunya.
Sudah larut malam semuanya tertidur di laboratorium namun tidak dengan Icha dan juga Diva yang masih sibuk dengan tesnya.
"Huaaaa"
"Kalo ngantuk tidur aja Cha" ucap Diva, pelan takut mengganggu tidur temannya yang lain. Namun Icha membalas dengan menggeleng.
"Ini coba campur sama ini,trus semprotin pada virusnya daaan...... SELESAIIIIIIII" teriak Icha membangunkan semua temannya.
Bruk
****
Vote ya guys
Ajak temennya mampir juga ya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZOMBIE ||selesai||
De TodoKeberanian, kekuatan, dan ketangguhan dalam menjaga satu sama lain demi keselamatan dari virus Zombie