TAHAP REVISI!
Pemaksaan cinta alias perjodohan, telah menyatuhnya dengan seseorang. Hingga pernikahan mereka dihadiahi bocah-bocah mungil sebagai perlengkap rumah tangga mereka.
-Lestiani Callista
-Muhammad Billar Bagaskara
Baca perlahan-lahan dan pahami tiap kata dan kalimatnya.
Selamat membaca :)
Happy Reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah Billar sangat ramai kedatangan teman-teman mereka. Sedangkan orang tua mereka sudah pulang beberapa saat lalu setelah Billar mengumumkan nama bayi kembar mereka.
Muhammad Bintang Bagaskara nama untuk putra pertama mereka.
Pelangi Anastasya Bagaskara nama untuk putri kedua mereka.
Lesty sangat menyukai nama itu, kelak mereka akan dipanggil Abang Bintang dan Adek Pelangi.
"Aaaaaa Abang tatang, sini sama unty yaya" Naya mengambil Bintang dari gendongan lesty.
Plak
Lesty menampar lengan Naya. yang benar saja, Billar samapi bersemedi didalam kamar mandi untuk menciptakan nama itu. Eh, dengan seenak jidatnya Naya mengganti nama Bintang menjadi tatang. Emang panggilan untuk kucing apa?
Sementara Billar sedang berada diteras rumahnya, ia sedang menatap wajah putrinya. Entah kenapa? Ia melihat diri sang istri dalam mata putrinya, sangat cantik.
"Cantik banget sihh, pengen gigit" kata Billar mengigit kecil pipi gembul putrinya.
Owekkowekk
"BILLARRR JANGAN DIUSILIN ANAKNYA!!"pekik lesty dari dalam rumah. Sedangkan Billar terkekeh geli mendengar pekikan istrinya.
"Jangan nangis sayang, mama marah tuh. anak papa cantik deh, masa cantik cantik nangis sihh" la membawa bayi mungil itu kepada lesty.
Lesty menyusui putrinya dikamar dekat ruang tamu, agar tertutup dan tidak terlihat teman-temannya. Sedangkan sisi lain hariz mengambil Bintang dari gendongan laras.
"Wuihhh boy, ini mah fotokopy bapaknya banget" hariz mengamati wajah bintang. Billar tertawa sambil melempar kaleng soda kearah teman-temannya.
"Ras? bang Hayiz mau deh yang kayak gini" adu hariz pada laras yang dilanda cengo dan salting.
"Apaan sih?" Permintaan Hariz mendapatkan beberapa sorakan dari mereka, sontak hal tersebut membuat bayi Billar yang satu ini menangis dengan kencang karena terkejut.
Billar menghantam lengan hariz. "Gara-gara lo! Nangis nih anak gue"