TAHAP REVISI!
Pemaksaan cinta alias perjodohan, telah menyatuhnya dengan seseorang. Hingga pernikahan mereka dihadiahi bocah-bocah mungil sebagai perlengkap rumah tangga mereka.
-Lestiani Callista
-Muhammad Billar Bagaskara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bugh
Pintu kelas dipukul keras oleh seseorang hingga menciptakan bunyi bising luar biasa.
"Billar" Lirih lesty, ia takut dan panik melihat wajah Billar yang sudah seperti ingin membunuh orang.
Lesty menahan lengan Billar, kala billar mendekat kearah Anfal.
"Lar, kamu salah-" Billar mengehempas tangan lesty kasar.
Billar langsung menendang dada Anfal dengan keras membuat pria itu terjatuh dan terbatuk-batuk dilantai, ia kembali menarik kerah seragam Anfal, hingga pria itu bangun.
"Berani banget lo! cium dia didepan gue!" bisik Billar tajam.
Bugh
Bugh
"BANGSAT" umpat Billar.
Billar benar-benar menghajar Anfal habis-habisan, tubuh Anfal tertabrak papan tulis. Billar melayangkan tinjunya, tapi Anfal berhasil menghindar, hingga Billar memukul papan tulis itu sampai penyok dan menimbulkan suara keras, lalu buku jari Billar mengeluarkan darah segar akibat pukulan keras dipapan tulis.
"Billar! Stop!" Lesty menangis, ia berusaha melerai tetapi tidak digubris sama sekali.
Lesty mendekat dan menggapai lengan Billar.
"DIEM LO DISANA!" Bentak Billar.
Wajah Anfal sudah babak belur, sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
Anfal kembali bangun. "Gue gak percaya, lesty mau sama orang kayak lo!" Katanya, Membuat kembali tersulut emosi, wajah billar merah padam, emosinya sedang berada di paling puncak ditambah lagi Anfal meragukannya dengan lesty. Benar benar cari mati!
Billar melepas cincinnya dan menunjukannya kedepan mata Anfal. "Lo liat ini apa?"
"Lo liat ditangan dia ada apa? HAH!"
Kerumunan siswa mulai ramai diluar kelas, hariz memecahkan kerumunan itu sementara Naya memeluk lesty.
"Kenapa sih les?" Tanya Naya khawatir.
Lesty masih menangis memeluk tubuh Naya.
Brak
Billar kembali menerjang Anfal, ia menendang perut laki-laki itu, hingga tertabrak dengan bangku-bangku yang sudah berantakan.
"Bilar!" Pekik Lesty lirih.
"STOP!" Bentak lesty.
Prang
Billar melempar vas bunga keramik diatas meja guru dengan keras kelantai mengakibatkan vas itu pecah berhamburan.
Bimo dan Bambang berusaha memegang Billar karena takut ia membunuh Anfal disini.