TAHAP REVISI!
Pemaksaan cinta alias perjodohan, telah menyatuhnya dengan seseorang. Hingga pernikahan mereka dihadiahi bocah-bocah mungil sebagai perlengkap rumah tangga mereka.
-Lestiani Callista
-Muhammad Billar Bagaskara
AdaAdegan 21+ Mohon kebijakannya dalam membaca, ingat dosa!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang mereka sudah berada dikamar, Lesty membopong tubuh Billar yang berat itu naik kelantai dua dimana letak kamar mereka. Billar membuka matanya, ia memandangi gadis yang ia peluk ini.
Billar mengusap lembut pipi Lesty. "Les?"
"Billar kamu udah sadar?" Ucap Lesty.
"Kamu enggak mabuk lagi kan?"
"Aku brengsek ya, Les?" Ucap Billar kembali memejamkan matanya.
"Aku jahat sama kamu ya sayang?" Tanya Billar mengusap lembut rambut lesty.
"Pukul aja aku gak apa-apa" suruhnya, meletakan tangan lesty dipipinya. Bukannya memukul Lesty justru mengelus pipi Billar.
"Iya kamu emang brengsek banget, jahat lagi" kata lesty.
"Maaf. . .Aku bener bener brengsek, gak tau diri udah nyakitin kam-" lirih billar.
"Suttsss" lesty langsung memeluk tubuh Billar agar berhenti berbicara.
"Aku cemburu, sayang" jujur Billar.
"Kamu pikir aku gak cemburu apa? kamu nempel-nempel dengen caca?" Lesty mendorong dada Billar yang masih memeluknya.
"Sayang aku minta maaf. . ." Lesty tetap diam, perlakuan Billar tadi siang kembali terputar diingatanya.
"Tidur Lar" suruh lesty, ia membalik badannya hendak pergi dari kamar ini, karena dia tidak mau sekamar dulu dengan Billar.
"Jangan pergi" pintah Billar. Ia mendekatkan badannya membuat Lesty reflek mundur hingga posisinya mentok pada ranjang, tubuhnya kehilangan keseimbang hingga membuatnya jatuh keranjang.
Billar melepas ikat pinggangnya ia membuangnya ke sembarang arah, setelah itu satu-persatu ia membuka kancing seragamnya dan membuangnya asal.
Billar langsung menindih tubuh Lesty diatas ranjang. "L-lar? Lo m-mau ng-apai?" Tanya lesty gugup.
Billar menghiraukan, ia malah mendekatkan wajahnya ke leher jenjang gadis itu, lalu membuat tanda disana.
"B-billar?" lirih lesty.
"Hm" Sahut Billar, ia menyelipkan rambut lesty kebelakang telinga gadis itu.
"Kamu tau gak? Gimana sakit hatinya aku liat kamu dipeluk, dicium gitu?" Tanya Billar.
"T-tau Lar. kamu kan udah bales jadi aku tau rasanya"
"Maafin aku ya sayang" Billar menatap mata lesty dalam-dalam.