TAHAP REVISI!
Pemaksaan cinta alias perjodohan, telah menyatuhnya dengan seseorang. Hingga pernikahan mereka dihadiahi bocah-bocah mungil sebagai perlengkap rumah tangga mereka.
-Lestiani Callista
-Muhammad Billar Bagaskara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Billar menyandarkan badannya pada mobilnya, ia melipat tangannya didepan dada dengan posisi salah satu kakinya disilang kesamping, Ekspresi wajahnya yg datar dan dingin, sudah sekitar sepuluh menitan ia menunggu disini.
Billar saat ini sedang dalam fase senggol bacok, terbukti dari ekspresinya yang seperti ingin memakan orang, Ia mendengar suara sepatu seseorang belari mendekatnya, ia menatap orang itu dengan tajam.
Lesty ngos-ngosan setelah berlarian dari kelasnya menuju keparkiran, ia mendekati Billar yang masih dengan posisi semula. Lesty mengatur napasnya sebelum memulai berbicara.
"Udah lama?" Tanya lesty melihat ekspresi Billar yang tidak seperti biasanya.
"Lo kenapa?" Tanyanya lagi.
Billar masih menatapnya, namun tak kunjung juga menjawab. "Lo habis berantem ya?" Tanya lesty sekali lagi.
Billar menghembuskan napasnya gusar, ia akhirnya bergerak meninggalkan Lesty, ia berjalan kedepan memutar dan masuk kedalam mobil. Lesty bengong ditempatnya. Kenapa dengan billar? Apakah billar marah karena ia suruh menunggu tadi?
Billar tak menjawab, ia menfokuskan memutar-mutar stir mobilnya untuk mengeluarkan mobil dari tempat parkiran. Billar masih fokus melihat kedepan lalu kembali ke spion atau kebelakang, Saat mobilnya melesat kejalanan, ia menyandarkan badannya disandaran kursi mobil
Lesty menaikan sudut bibir atasnya, dan memasang wajah julid, Ia kembali pada posisinya menatap lurus kedepan tidak memperdulikan Billar yang katanya malas ngomong atau apalah mungkin Billar sedang lelah dan butuh istirahat.
Kalo dia begini gimana caranya gue minta izin kerja kelompok? Keburu di caplok nih guebatin lesty.
. .
Billar menghempaskan badannya diatas ranjang kamar, Ia membenamkan kepalanya pada bantal. Billar memejamkan mata nya berusaha untuk tenang. Lesty membuka pintu kamar, ia mengerutkan keningnya bingung melihat Billar yang tengah tidur diatas diranjang, tumben-tumbenan Billar langsung tidur.