Rasanya nabila ingin menyumpal mulut sunghoon, kenapa lelaki itu sangat brisik?!.
"Bil"sunghoon mengikuti pergerakan nabila, ketika gadis itu maju ia ikut maju, dan ketika gadis itu mundur ia ikut mundur.
"Nabilaa"
"Dengerin gue dulu"
"Bil-"
"Apasih?!"nabila menyentak tangan sunghoon yang baru saja meraih pergelangannya, ia menatap garang lelaki itu.
"Gue mau ngomong"dengan wajah melas sunghoon berdiri dihadapan nabila.
Siapa yang tidak uring-uringan? Sudah 3 hari gadis itu mendiamkannya. Sebenarnya sunghoon tidak paham kenapa nabila semarah itu padanya.
"Gak usah, gue gak mau denger"nabila melanjutkan kembali kegiatan mengepelnya.
"Bil, karina itu-Nabila!"sunghoon sontak meninggikan suaranya tatkala melihat nabila berlari menjauh.
"Tuhan.."sunghoon mengacak rambutnya frustasi, dia bingung harus bagaimana agar nabila mau mendengarkan penjelasannya.
Drtt drtt
Sunghoon yang sedang misuh tidak jelas menghentikan kegiatannya, lelaki itu mengalihkan atensi pada benda pipih di meja makan yang mengeluarkan cahaya.
"Halo?"
Mendengar suara sunghoon, orang disebrang sana berbicara.
"Sekarang?"sunghoon menatap pintu kamarnya dengan nabila yang tertutup rapat. Ya, gadis itu berlari memasuki kamar dan menguncinya.
"Oke, tunggu ya"sunghoon memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, lelaki itu mengambil kunci mobil yang memang terletak di meja hias ruang keluarga, selanjutnya lelaki itu berjalan ke arah pintu kamar.
"Bil"panggil sunghoon yang hanya dibalas deheman oleh sang empu.
"Gue mau ke rumah sakit"lanjut lelaki itu.
"Iya"
"Lo dirumah aja kan?"
"Nanti mau kerkom bareng yoshi"jawab nabila hingga suasana hening beberapa saat.
"Yaudah, jangan pulang malem"
"Iya"
"Gue pergi dulu"
"Iya"
Sunghoon menghela nafas, padahal baru saja tempo hari dirinya berbaikan dengan gadis itu. Hhhh, sepertinya memang siklus pernikahan mereka :
Bertengkar - Baikan - Berengkar - Baikan - dan seterusnya...
Mendengar suara deru mesin mobil yang mulai menjauh, nabila membuka pintu kamar, berjalan ke dapur ingin merapikan sisa pekerjaan yang belum sempat ia rapikan tadi.
Tanpa sadar gadis itu memukul kepalanya sendiri.
"Sadar bil.. Bukan dia orangnya.."nabila terus memukul-mukul kepalanya.
Nabila sadar bahwa dirinya sudah melangkah terlalu jauh. Berani menumbuhkan rasa yang tidak biasa dalam pernikahan hitam-putihnya.
Nabila tidak tau mengapa dirinya semarah dan sekecewa itu hanya karena sunghoon tidak mengakui dirinya sebagai istri lelaki itu? Padahal itu bukan masalah besar
...kan?
.
.
.
"Apa lagi?"nabila melihat sekelilingnya, lalu menatap keranjang belanjaan yang dibawanya.
"Kyknya udah semua"yoshi menge-cek satu per satu barang yang telah mereka beli, memastikan tidak ada yang kurang. Jika dipikir-pikir, seperti itulah kegiatan setiap akhir semester mereka sebagai mahasiswa UNWA.
UNWA merupakan salah satu kampus bergengsi, itu mengapa kurikulum yang digunakan juga tidak main-main. Setiap akhir semester akan ada yang namanya PKM-KC (Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta). Suatu program yang dilakukan dengan harapan untuk melatih kreativitas mahasiswa mereka. Dan biasanya pemenang karsa cipta terbaik akan mendapat rekomendasi dari kampus untuk kuliah di luar negeri.
Itu mengapa setiap akhir semester mahasiswa UNWA akan disibukkan oleh tugas yang menurut mereka sangat menyebalkan, karena membuat karsa cipta benar-benar bukan hal yang mudah.
Dan untuk kali ini, nabila beserta yoshi akan membuat suatu media pembelajaran visual yang bisa digunakan di era digital seperti sekarang. Tentu ide itu mereka dapatkan dari sumbangan pemikiran teman-teman kelompok mereka.
Hingga disinilah mereka berada. Membeli semua keperluan di salah satu mall yang terletak di pusat kota. Sebenarnya mer-
"Bil"
"Ya?"nabila yang sedang mimilih makanan ringan menoleh--biasa, itu adalah kewajiban bagi perempuan ketika berbelanja.
"Itu..."yoshi menunjuk toko yang besebrangan dengan tempat mereka "Bukannya suami lo?"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
A DESTINY || PARK SUNGHOON
Random[TERBIT] "Mama jual aku?" Itu adalah kata-kata terakhir Nabila sebelum dirinya sah menjadi istri seorang Park Sunghoon ⚠Mohon bijak dalam memilih bacaan⚠ Cerita ini hanya FIKSI! Alur, Latar, dan Tokoh tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli...