AD XVIII

12.3K 1.7K 230
                                    

"Ngapain di sana? Sini"sudah ketiga kalinya Sunghoon menyuruh Nabila untuk tidur di sebelahnya, namun gadis itu menolak dan tetap ingin tidur di sofa.

Sunghoon tidak paham dengan Nabila, kenapa gadis penurut itu mendadak berubah..
"Bil-"

"Udah dibilang gue mau di sini!"Nabila membalikkan tubuhnya, menatap kesal sang suami. Sunghoon tuh benar-benar!

Sebenarnya tanpa sadar, mereka hanya menyadari perubahan satu sama lain tanpa menyadari perubahan diri sendiri.

"Lo benci banget sama gue?"pertanyaan itu sukses membuat mata Nabila yang tadinya terpejam kembali terbuka, tetapi tubuh gadis itu tetap menghadap dinding tanpa ingin berbalik menatap seseorang di sana.

"Lo lebih percaya sama Jeno dari pada gue?"Nabila bungkam, membiarkan Sunghoon mengatakan apa yang ingin dia katakan.

"Bil, Jeno itu-"

"Bukan orang baik-baik?"Nabila bersuara, membalikkan tubuhnya lalu mengubah posisi menjadi duduk.

"Gue lebih dulu kenal kak Jeno, tapi lo berharap gue lebih percaya sama orang yang baru gue kenal hampir 2 bulan?"

Gue lebih dulu kenal lo Nabila..

Tentu kalimat itu hanya terucap di dalam hati.

"Gue capek.."lirih Nabila membuat Sunghoon yang tadinya tertunduk menatap gadis itu.

"Gue capek jadi istri lo Park Sunghoon.."

.

.

.

"Nabila?"mendengar namanya disebut-Nabila yang tadinya sibuk memilih bahan dapur mengalihkan atensi ke sumber suara.

"Eh? Kak Heeseung ya? Bener kan?"wajah kaget Nabila membuat lelaki berkacamata di hadapannya terkekeh seraya mengangguk.

"Kakak apa kabar?"dengan sopan Nabila menyalami tangan lelaki itu, meletakkan punggung tangan Heeseung pada keningnya.

"Baik, kamu sendiri?"

"Kakak tau sendiri"ucap Nabila dengan cengiran.

"Masih lama belanjanya?"Heeseung melirik keranjang belanjaan Nabila.

"Udah selesai kok kak, ini mau bayar"

"Sekalian aja sini"Heeseung ingin mengambil alih belajaan Nabila, namun ditahan oleh sang empu.

Bau-bau akan dibayari, Nabila jadi tak enak. Lagipula uang Sunghoon yang selalu ia terima tiap bulan untuk apa?

"Gak usah kak, aku sendiri aja"

"Udah gapapa"Heeseung ingin mengambil belanjaan Nabila lagi, tapi sang empu menggeleng sambil tersenyum. Lumayan seram, jadi Heeseung mengalah.

Setelah membayar belanjaan, mereka berdua memutuskan untuk ngobrol santai di cafeteria yang berada di sebrang supermarket.

"Maaf ya waktu kalian nikah kakak gak bisa dateng"ucap Heeseung dengan wajah menyesal. Ya, Nabila memang mengetahui jika Heeseung adalah salah satu orang yang menjadi saksi pernikahannya dengan Sunghoon, dan Nabila baru mengetahui jika ternyata Heeseung adalah sahabat suaminya.

Salahnya pemikiran Nabila tidak sampai pada-sejak kapan mereka menjadi sahabat? Sahabat, itu artinya hubungan yang dijalani cukup lama kan? apa keduanya berasal dari sekolah menengah yang sama?

"Gak papa kak, aku ngerti kok"ucap Nabila tersenyum. Dia memaklumi mengapa Heeseung tidak datang waktu itu, karena kakak tingkatnya itu super sibuk menyiapkan skripsi. Memang, Heeseung itu sangat pintar sampai-sampai menyelesaikan kuliah S1-nya dalam waktu singkat, padahal umurnya dengan Nabila hanya terpaut 1 tahun.

A DESTINY || PARK SUNGHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang