Special Surprise!
Waktu seakan terhenti, dua dari tiga insan di sana diam tak berkutik. Keputusan yang baru saja keluar dari mulut Margareta seakan hantaman keras bagi keduanya.
"Ma-"
"Di awal, kalian berdua udah janji untuk mengesampingkan rasa cinta di atas pernikahan ini"Margareta menatap Sunghoon dan Nabila bergantian "Dan sekarang, mama tagih janji itu"lanjutnya tersenyum.
"Nabila.. Kamu ingat kan tujuan pernikahan ini apa? Dan apa peran kamu di sini?"tanya Margareta membuat Nabila mengangguk, dadanya terasa sesak.
"Kamu Sunghoon. Kamu ingat pesan mama di awal?"lelaki mematung, selanjutnya itu mengangguk pasrah.
"Bagus, sekarang semuanya udah selesai"Margareta beringsut maju kearah Nabila, digenggamnya tangan dingin gadis itu.
"Makasi untuk semuanya Nabila.."ucapnya menarik tangan Nabila, menuntun gadis itu agar bisa ia peluk.
"Mama kangen sama kamu.."bisik wanita itu sangat pelan, Nabila rasa hanya dirinya yang mendengar hal itu.Cukup lama Margareta memeluknya, hingga
"Aku gak bisa.."suara itu mengambang di udara, membuat pelukan Margareta terlepas.
"Aku gak bisa pisah sama Nabila ma.."Sunghoon menatap Nargareta dengan wajah penuh harap.
"Sunghoon-"
"Aku udah terlanjur sayang sama dia, a-aku cinta sama perempuan pilihan mama.."lanjut lelaki itu, berharap Margareta mengerti kalimatnya.
Karena memang benarkan? Nabila adalah gadis pilihan Margareta.Wanita paruh baya itu tersenyum, dia sudah menyangka akan seperti ini akhirnya.
"Kamu gak bisa punya rasa itu ke Nabila"ujar Margareta membuat bahu Sunghoon merosot. Ia lemah, lemah jika sudah berhadapan dengan Margareta. Lebih baik menentang takdir Tuhan dari pada mentang keputusan ibunya itu, karena Sunghoon tau dirinya tak akan bisa.
"Dan kamu Nabila——kamu juga gak bisa punya rasa itu ke anak saya.."tutur Margareta membuat Nabila meremat kuat ujung bajunya. Air matanya sudah menetes sejak tadi, dadanya seperti dihujami ribuan belati, dia tak rela melepas Sunghoon, apalagi membayangkan lelaki itu bahagia dengan perempuan yang menggantikannya dikemudian hari, Nabila tak rela.
Sakit rasanya, ketika dirinya sudah bisa menerima lelaki itu, tapi mengapa kini mereka dipisahkan?
Jika waktu bisa diputar, Nabila memilih untuk tidak mengenal Sunghoon, apalagi menikah di waktu yang salah dengan lelaki itu.
"Kalau ini ada hubungannya sama pesan mama waktu itu, aku bakal lepas semuanya"celetuk Sunghoon membuat Margareta dan Nabila menatap ke arahnya.
"Aku bakal lepas yang aku punya supaya ada di tempat yang sama——sama istri aku"
"Park Sunghoon!"Margareta yang tadinya tenang mulai tersulut emosi, ia tak suka dengan apa yang dikatakan anaknya barusan.
Sedangkan Nabila masih menatap tak percaya lelaki itu, haruskah nanti Sunghoon menderita karenanya?
"Ma, di sini yang jalani semuanya aku, dia istri aku"Sunghoon menunjuk dirinya dan Nabila bergantian "Aku gak pernah perduli dari mana atau siapa orangnya"lelaki itu menjeda kalimanya "Gak ada aturan dari Tuhan supaya aku nikah sama perempuan dari tempat yang sama"lanjutnya sebisa mungkin tidak membentak Margareta.
"Memang, tapi Tuhan bilang tadir kamu bukan dia"balas Margareta.
"Mama gak bisa bilang gitu"
"Bisa"sahut wanita itu cepat.
"Sunghoon.. Mama gak sejahat itu buat larang kamu jatuh cinta, sekalipun sama perempuan yang gak jelas asal-usulnya"Margareta menatap sang anak dengan air mata yang mulai menetes.
"Kamu pikir alasan mama larang kamu buat jatuh cinta sama Nabila karena kasta? Enggak nak.. Mama sama sekali gak penah mikir kyk gitu, itu semua alasan dari alasan mama yang sebenarnya"air mata itu turun semakin deras, Margareta tak menyangka bahwa 'alasan' yang selama ini ia sembunyikan harus dikatakan demi menghilangkan kesalah-pahaman.
"Sunghoon.. Kamu anak mama.."Margareta meraih tangan Sunghoon untuk ia genggam "Dan perempuan yang kamu cintai ini juga anak mama.."
Tuhan.. Jangan bil-
"Kalian saudara.."
Selamat datang di kejutan yang sebenarnya yeayy! Kaget gak?
Pada ngira kejutannya di Janendra ya? Wkwk lucu kalianTbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
A DESTINY || PARK SUNGHOON
Random[TERBIT] "Mama jual aku?" Itu adalah kata-kata terakhir Nabila sebelum dirinya sah menjadi istri seorang Park Sunghoon ⚠Mohon bijak dalam memilih bacaan⚠ Cerita ini hanya FIKSI! Alur, Latar, dan Tokoh tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli...