Twilight

121 13 5
                                    

Fallin' down Fallin' down
Haega tteoreojinda
Majimagiran geojismal tteonaji ma
Eodumi mollyeowado
Na bicheul gariji anha
Nae soneul jabajwo
Eochapi i ttohan da jinaga
.
.
.
.

Jatuh, jatuh
Matahari terbenam

Ini adalah terakhir kalinya, itu adalah kebohongan, jangan pergi

Meski kegelapan datang padaku, itu tak akan menghalangi cahaya

Genggamlah tanganku
Bagaimanapun juga semua ini akan berlalu
.

.

Mereka bertiga duduk di taman komplek. Ya, mereka bertiga, Winter, Jeno, dan Cya.

"Ehm, kalian udah kenalan?" tanya Winter dengan sedikit rasa canggung.

Winter merasa canggung karena belum mengenalkan Cya kepada Jeno. Pasti pemuda itu terkejut tiba-tiba ada seorang teman laki-laki datang ke rumahnya.

"Udah tadi di rumah kamu," jawab Jeno.

"Oh udah ya," respon Winter dengan sedikit cengiran.

Sejujurnya Winter tidak tahu harus berkata apa lagi. Suasananya begitu canggung. Jeno juga terlihat menatap Cya dengan tatapan yang aneh. Cya masih dengan wajah cerianya.

"Btw kalian kenapa bisa pacaran?" tanya Cya.

"Eh, karena... kita saling suka. Hehe...." Winter berusaha menjawab agar bisa mencairkan suasana, tetapi sepertinya gagal.

"Gue sama Winter mau pergi. Lo gak papa kalo kita tinggal?" tanya Jeno kepada Cya.

Cya tetap terlihat santai. "Wah kalo tahu kalian ada rencana hari ini, gue gak bakal dateng. Sorry, Win, kalo gue ganggu acara kalian. Kalo gitu silakan kalo mau langsung."

"Eh gak papa? Tapi lo belum bilang keperluan lo nemuin gue." Winter merasa tidak enak dengan Cya.

Cya memang datang menemui Winter dengan sebuah tujuan, tetapi ia merasa kencan dua pasangan itu lebih penting daripada urusannya.

"Ah, gak terlalu penting. Gue cuma mau silaturahmi aja sih," jawab Cya dengan senyuman.

"Aduh tapi gue gak enak loh ninggalin lo gitu aja."

"Gak papa, santai aja."

Jeno meraih tangan Winter dan menggandengnya. "Yaudah kalo gitu kita duluan ya."

"Iya, silakan menikmati kencan kalian."

Tidak lama kemudian Jeno dan Winter pergi meninggalkan Cya yang masih berdiri di taman melihat kedua insan itu yang kian menjauh.

"Ah, deja vu," gumam Cya kemudian berjalan meninggalkan taman.

....

Hari ini Jeno dan Winter berencana akan pergi ke sebuah perpustakaan yang baru diresmikan kemarin dan mereka sekarang berada dalam perjalanan. Winter begitu bersemangat karena ia sangat penasaran dengan perpustakaan yang katanya bergaya Eropa klasik itu.

Ia sering melihat bangunan-bangunan klasik Eropa dan gemar membayangkan jika ia pergi ke benua itu. Bangunan dengan banyak ornamen, ruangan yang besar, dan buku-buku dengan sampul yang sudah berwarna cokelat. Suasana yang ingin ia rasakan secara langsung.

LUCID DREAM 2: UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang