Aurora

173 16 4
                                    

Ajik namaissneun neoui janhyange

Heurishaejin gieogeul kkeonae dasi naegero

Seuchyeo jinagadeon naui siganeun

Sori eopsi balkge bichun neol chajeureo ga

.
.
.
.

Dalam gemamu yang masih tersisa

Keluarkan ingatan yang kabur dan bawa kembali padaku

Waktuku berlalu

Aku pergi mencarimu, yang bersinar terang tanpa suara
.
.

"Minjem buku doang lama banget," ujar Karina karena merasa Winter terlalu lama meminjam buku.

"Sorry, tadi gue ketemu temen lama gue hehe.... Yaudah ayok." Winter menarik tangan Karina.

Setelah berjalan selama tiga menit ke kedai ayam geprek di sebelah Fakultas Ilmu Budaya, Karina dan Winter duduk di salah satu meja makan.

"Mbak ayam geprek satu sama es teh satu," ucap Karina memesan makanannya.

Gadis itu meletakkan ranselnya di sudut meja agar tidak memenuhi tempat. Ia mengambil ponsel yang berada di dalam tas kecil itu dan membuka kunci layar. Ia mengecek ada atau tidaknya pesan. Ternyata tidak ada. Kemudian ia mematikan layar ponselnya.

"Btw tadi lo bilang lo ketemu temen lama lo, kan? Siapa?" Karina mulai membuka pembicaraan dengan Winter. Kebetulan ia penasaran siapa orang yang dimaksud.

Winter menjawab, "Cya, dia temen gue pas masih bocil. Kita tetanggaan jadi sering main bareng. Terus dia pindah, kita gak pernah ketemu lagi. Eh, tahu-tahu tadi ketemu."

Sebelum Karina sempat merespon, makanan yang dipesannya datang.

"Makasih, Mbak."

Setelah orang yang mengantar pesanannya pergi, Karina melanjutkan pertanyaannya. "Cewek?"

"Cowok. Nama aslinya Lee Gi Wook, tapi dia suka dipanggil Cya. Gue lupa sih gimana awalnya dia dipanggil Cya, tapi pas pertama kenalan sih dia minta gue panggilnya Cya aja."

Winter dengan santai menjawab pertanyaan Karina. Ia seperti terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya. Apakah karena bertemu dengan teman lamanya?

"Oh gitu. Kapan-kapan kenalin dong, gue penasaran."

"Oke. Kebetulan tadi dia minta nomer gue, paling nanti malem dia ngechat."

Seketika Karina teringat pertanyaan yang ingin ditanyakannya dari pagi tadi. Karena ada kelas, ia jadi lupa untuk menanyakannya. Untungnya ia kembali teringat.

"Eh, lo udah mutusin mau ikut PKM apa, Win?"

Winter tampak berpikir. "Ehm, gue sih pengen ikut padus. Tapi belum daftar."

Mata Karina melebar. "Wah kebetulan gue juga pengen ikutan. Namanya apa UKMnya? Aurora Melody? Nah itu."

"Yaudah kita daftar aja. Lo ada link formnya?"

"Ada nih, gue share sekarang." Dengan cepat Karina mengirim tautan untuk mengisi formulir yang didapatnya kemarin.

Ketika Winter tengah mengisi formulir, Karina melanjutkan kegiatan makannya. Sambil mengunyah makanan, ia melihat kawannya yang sedang mengetik itu. Ia menjadi penasaran bagaimana hubungan Winter dengan Jeno.

LUCID DREAM 2: UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang