Tok... tok... tok...
Ketukan pintu terdengar dari dalam rumah. Taeyeon yang sedang bersantai setelah menyiapkan makanan segera membuka pintu. Setelah pintu terbuka, tampak seorang pemuda berdiri di depan pintu dengan senyum cerah.
"Selamat pagi, Tante," sapa pemuda itu.
"Pagi. Siapa ya?" tanya Taeyeon.
Senyum pemuda itu semakin lebar. "Cya, Tante. Yang dulu tinggal di rumah paling ujung." Telunjuknya mengarah ke sebuah rumah di ujung jalan tidak jauh dari rumah Winter.
Taeyeon mengerutkan dahi. Sejenak kemudian matanya membesar. "Oh, Nak Cya?! Ayo masuk, Nak. Wah tante gak nyangka bisa ketemu kamu lagi," ujarnya sembari mempersilakan Cya masuk.
Cya masuk kemudian duduk di sofa ruang tamu. Taeyeon menawarkan minuman tetapi Cya menolak karena sungkan.
"Sebentar, tante ambilkan kamu minum dulu." Tanpa menunggu jawaban, wanita satu anak itu pergi ke arah dapur.
Beberapa menit kemudian, ia datang dengan membawa sebuah nampan berisi segelas jus jeruk dan sepiring kue kering.
"Aduh, malah jadi ngerepotin tante," ungkap Cya merasa tidak enak.
Taeyeon tertawa. "Ah, padahal dulu kamu kalo main ke sini selalu seneng makan cemilan yang tante kasih. Hahaha...."
"Itu kam dulu, Tante. Cya masih kecil, hehe....." Cya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sejak kapan kamu balik ke sini lagi? Kok gak ngabarin tante?" tanya Taeyeon.
"Cya pindah lagi ke sini sejak pendaftaran kuliah, Tante. Kebetulan Cya kuliah di Universitas Regulus," jelas Cya.
Taeyeon tampak terkejut karena pemuda di sebelahnya itu berkuliah di kampus yang sama dengan Winter. Seketika itu beberapa pertanyaan muncul di kepalanya.
"Berarti satu kampus sama Winter. Kalian udah ketemu?"
"Udah, Tante."
"Kamu jurusan apa? Satu jurusan sama Winter apa beda?" tanya wanita paruh baya itu.
"Beda jurusan tante. Cya jurusan DKV."
"Terus gimana kabar mama kamu? Ikut pindah ke sini juga?"
"Iya, Tante. Kita pindah sekeluarga. Kebetulan masih di komplek ini, tapi beda gang aja."
Taeyeon bertanya lagi, "Terus Moonbyul sekarang kerja di mana?"
Moonbyul adalah kakak Cya. Mereka berbeda lima tahun. Dulu ketika Cya masih TK, Moonbyul sudah menginjak kelas lima SD.
"Kakak kerja di Bank, Tante. Bentar lagi mau nikah," jelas Cya dengan sedikit cengiran.
Taeyeon tampak terkejut. Ia tidak menyangka bahwa anak perempuan yang dulu suka mencari adiknya ketika sore hari sudah akan berumah tangga.
"Wah tante gak nyangka kakak kamu bakal nikah cepet. Padahal dulu dia masih suka nyariin kamu setiap main di sini sambil teriak-teriak manggil kamu terus, hahahaha.... Waktu cepet berlalu."
Kemudian wanita itu teringat akan sesuatu. "Oh iya, kamu ke sini pasti nyari Winter, kan? Aduh maafin tante ya, tante udah mulai pikun ini. Diminum dulu ini, tante mau manggil Winter dulu ya. Biasa, setiap Minggu anaknya suka bangun siang. Bentar ya, Nak Cya."
Taeyeon beranjak dan berjalan menaiki tangga ke kamar anak gadisnya itu. Cya menunggu di ruang tamu sembari memakan kue kering di atas meja.
Beberapa menit kemudian Taeyeon berjalan menuruni tangga. "Tunggu bentar ya, anaknya masih mandi," ujarnya kepada Cya.
Tok... tok... tok...
Suara ketukan pintu terdengar lagi. Di depan pintu yang terbuka, tampak seorang pemuda berdiri. Taeyeon segera berjalan ke arah pintu.
"Eh, ada Nak Jeno. Ayo masuk. Pasti nyari Winter ya? Anaknya lagi mandi, ditunggu sebentar ya."
"Iya, Tante," jawab Jeno dengan senyumnya.
Jeno duduk di sofa ruang tamu. Tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Cya. Hening melintas di ruangan itu.
"Nak Jeno, kenalkan ini Nak Cya, temen kecilnya Winter. Nak Cya, ini Nak Jeno, pacarnya Winter," Taeyeon berinisiatif mengenalkan dua pemuda itu.
"Jeno," ucap Jeno mengenalkan diri sembari berjabat tangan dengan Cya.
"Cya," ujar Cya membalas jabat tangan dari Jeno.
"Kalian ngobrol dulu aja, tante mau ke belakang sebentar ambil minum."
Setelah sang tuan rumah hilang dari ruangan, keheningan muncul kembali. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena Cya membuka suara.
"Udah lama pacaran sama Winter?" tanya Cya.
"Lumayan, dari kelas sebelas," jawab Jeno singkat.
"Sejak kapan temenan sama Winter?" lanjutnya.
"Dari TK," jawab Cya. Jeno hanya menganggukkan kepalanya.
Taeyeon datang dengan membawa nampan yang berisi jus jeruk dengan sepiring kue kering. Sama dengan yang disuguhkan untuk Cya.
"Gak usah repot-repot, Tante," ujar Jeno sungkan.
"Ah, gak repot kok. Eh, itu Winternya udah turun," ucap Taeyeon memberitahu.
Di anak tangga itu terlihat Winter yang berdiri dengan mata yang lebar melihat ke arah dua pemuda di ruang tamu itu.
🌸🌸🌸🌸
Halo semua^^
Gimana sama bab ini? Apa kalian suka?
Kalo suka jangan lupa vote, komen sebanyak-banyaknya, dan share ke temen-temen kalian ya^^
Terima kasih🙏
Oh iya, kemungkinan update selanjutnya bakal sering agak lama soalnya saya sudah mulai sibuk kawan:')
Maafkan saya yang tidak bisa membagi waktu ini😭
Tapi aku bakal usahain update secepat mungkin💪
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAM 2: UNIVERSE
FanfictionSetelah mimpiku menjadi nyata, dia muncul kembali. Menggali semua yang telah terkubur dalam memori. Dia seperti bintang jatuh yang indah dan mengejutkan, namun dia terlihat di waktu yang salah. -Kim Winter #2 luciddream (7 Maret 2022) #3 weus (5 Jan...