Kini, San dapat melihat dengan jelas sahabatnya itu sedang asik tertawa dengan Moonbin yang tak kalah tampan darinya. Darahnya mendidih seketika, belakangan ini Wooyoung menjauhinya, dan ternyata pria tersebut sedang mendekati Moonbin.
Dengan kaki yang menghentak tanah cukup keras, ia mendatangi mereka berdua tanpa persiapan."Wooyoung, kenapa ga balas pesan gue?. "
Yang dipanggil pun menengok, jelas dari tatapan San kepadanya; San sedang menahan amarah. Pria ini mudah tersulut emosi.
Wooyoung memberanikan diri untuk menjawab, "Oh, maaf. Gue lagi ada janji sama Moonbin. "
Bukan hanya karena pesan yang tidak dibalas, San juga kesal karena Wooyoung menjauhinya akhir-akhir ini. Padahal, masalah sebelumnya sudah tuntas, dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi.
Tapi, Wooyoung terlalu malu untuk bertemu dengan San, ia takut San berpikir yang aneh-aneh tentangnya, karena itulah dirinya menjauh.
Suasana sempat canggung tanpa ada yang bicara satu pun, hingga akhirnya Moonbin dengan baik hati mengajak San untuk ikut acara mereka untuk makan di restoran cepat saji.
"Beneran boleh?. " Ia meyakinkan, wajah Wooyoung seperti tidak nyaman saat Moonbin mengajaknya.
"Iya lah, ayo. "
Saat berjalan menuju parkiran, San sengaja berjalan di samping Wooyoung, dengan Moonbin berjalan di depan mereka. Dengan penuh hati-hati, San menautkan kelingkingnya pada kelingking Wooyoung. Sahabatnya itu sedikit terkejut, tapi tidak menolak. Pada akhirnya, tautan jemari itu menjadi genggaman tangan yang hangat.
Bulan menampilkan cahayanya, yang berarti hari telah menjadi malam. Seonghwa yang tengah fokus membaca jurnal dan buku pribadinya seketika menengok ke arah pintu. Seseorang menggedor pintu tersebut dengan kuat, beberapa saat yang lalu ia mendengar suara mobil terparkir, dapat ditebak orang tersebut adalah Chanyeol, karena orang tua mereka akan pulang larut malam.
Pria manis tersebut menandai buku yang ia baca, lalu berjalan malas mendekati pintu, Seonghwa memutar knop pintu tersebut dan mendapati Chanyeol yang masih lengkap dengan jaket di tubuhnya dan mata yang dilebarkan, pertanda dia sedang bersemangat akan suatu hal. Tanpa basa-basi, Chanyeol masuk ke dalam kamar adiknya dan duduk di pinggiran kasur sambil mengutak-atik handphonenya dengan kasar. Sebelum Seonghwa bertanya banyak hal, Chanyeol langsung menunjukan layar handphonenya, karena tidak dapat melihat dengan jelas; Seonghwa mendekat dan mengambil handphone tersebut.
"Siapa ini? Dan kenapa abang ngasi liat ini?. "
"Masih ingat cewe yang di instagram Hongjoong?. Itu dia. "
Keduanya saling tatap sebelum Seonghwa kembali menjelajah laman instagram wanita tersebut dan duduk di sebelah Chanyeol.Pria bernama Park Chanyeol ini adalah orang yang mudah penasaran, dia tidak akan berhenti sampai rasa penasarannya terjawab. Beberapa hari yang lalu, ia mencari tahu tentang seluk-beluk kehidupan Hongjoong, tapi ia hanya bisa mencari tahu dari akun instagram dan profil pribadinya pada Universitas saja. Tidak menyerah, dia meminta bantuan kawannya yang dapat di percaya. Kini, dia menemukan sesuatu, walau hanya sobekan kecil dari jawaban yang ia cari.
"Kim Sihyeon? Jadi dia. "
Seonghwa mengerjapkan mata membaca username IG nya yang sulit dibaca, bahkan akunnya tidak mengikuti akun Hongjoong, hingga mempersulit mereka mencari wanita ini. Tapi setelah jauh menggulir ke bawah, ia merasa familiar dengan wajah Sihyeon yang masih muda.
Ia menengok pada Chanyeol yang berdiam diri. "Bang.. ""Kenal?."
Chanyeol tahu apa yang dipikirkan adiknya, karena itu ia terburu-buru menyampaikan kabar ini pada Seonghwa."Dia mirip temen SD-ku. Apa mungkin..?." ia berusaha mengingat-ingat wajah dan nama teman lamanya, tapi mustahil. Ingatan akan masa SD sudah ia lupakan, masa SD adalah fase yang paling ia benci.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You || Joonghwa
Fanfiction⚠ [Mature] [Romance] [BL] [M-preg] Sudah hampir 3 tahun Kim Hongjoong hidup tanpa seorang kekasih, dirinya terlalu takut untuk menerima orang lain; ia takut seseorang akan pergi meninggalkannya lagi. Hingga, ia bertemu dengan Park Seonghwa, pria...