Awal Mula

5.4K 327 43
                                        

"AAA BUNDA! "
  Teriakan Seonghwa menggema ke seluruh penjuru rumah. Di pagi-pagi buta seperti ini, kakaknya, alias Chanyeol membangunkannya dengan menggunakan topeng seram yang seperti berlumuran darah. Baru saja Seonghwa membuka mata, bukannya mengumpulkan nyawa, malah dikejutkan dengan topeng psikopat. Ia langsung menampar kakaknya sampai terduduk, Kemudian berlari memanggil bundanya. Biar saja Chanyeol kesakitan disana, sudah tua masih saja suka mengganggu adiknya. Harusnya ia mencari pasangan bukannya terus menggabut mengganggu adiknya yang kagetan.

  Taeyong selaku bunda Seonghwa dipeluk secara tiba-tiba dari belakang. Hampir saja pisau ditangannya terlempar, untungnya bunda Taeyong dapat menahannya.

  Taeyong menaruh pisaunya ditempat yang aman dan berbalik badan. Putra keduanya ketakutan sampai menangis.Taeyong langsung memeluk Seonghwa dan mengelus kepalanya dengan sayang.

"Ada apa, nak? " Bunda Tiway khawatir setengah mati. Ia juga masih menetralkan denyut jantungnya yang disko. Kalau saja tidak melihat air mata anaknya, pasti Seonghwa sudah dibejek bejek.

"I-itu.. darah. Hiks. "
Seonghwa membenamkan wajahnya didada ibundanya sambil menahan isak tangis.

  Taeyong tidak mengerti perkataan anak bungsu kesayangannya itu. Tapi ia tidak terima si bungsu cantik ini menangis. Siapa yang berani menakuti anaknya? Sini by one kalau berani!.

  Dengan ragu Chanyeol menuruni tangga, ia cengengesan menatap mata bundanya, kemudian mendatangi dua makhluk tuhan yang sedang berpelukan itu.
"Hehe bunda. Adikku sayang kenapa?"

  Bunda Taeyong paham. Pasti anak kelebihan kalsium ini yang membuat Seonghwa menangis. Ia melepaskan pelukannya dan menjewer telinga Chanyeol sampai memerah.

" A-Ah Ah!. Bun, sakit bun. "
  Lelaki manis berumur 40-an itu melepaskan jewerannya. Ia tau betul anak sulungnya ini sangat jahil. Bukannya kerja malah buat anak gadis bunda nangis. Mungkin karena terlalu lama sendiri. Ceye cari pacar sana!.

  "Udah-udah. Kakakmu yang jahil" Taeyong mengusap air mata Seonghwa perlahan.

  Seonghwa langsung memukuli Chanyeol. Kekuatan Seonghwa lumayan kuat,  Chanyeol sampai meringkuk kesakitan. Bunda mereka malah menyemangati aksi baku hantam satu pihak yang dilakukan anaknya. "Ayo!  Semangat nak!."
Jangan dicontoh ya kawan.

  Perang saudara ini diakhiri dengan bujukan Chanyeol yang akan mentraktir Seonghwa di restoran yang cukup mahal. Dasar uke, disogok makanan langsung luluh.

****

  Saat ini Seonghwa sedang memperhatikan kelas Pak Daniel yang mengajar tentang musik pada piano. Ia sangat suka pelajaran ini, Dosennya ganteng, kelasnya juga asik. Aw suka banget.

  Saat meregangkan kepalanya ke kiri dan kanan, Seonghwa tidak sengaja melihat pria bersurai abu-abu dengan pandangan yang fokus. Ia terlihat sangat menawan ketika menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jarinya. Pakaian yang digunakan juga terlihat menawan. Tapi sepertinya Seonghwa baru melihatnya, dia memang jarang memperhatikan sekitar. Yah begitulah.

Plak Plak Plak

  Tepukan tangan Pak Daniel membuat pandangan Seonghwa beralih ke depan.

"Baik, sekarang kalian cari satu orang sebagai pasangangan untuk kerja kelompok. Ada tugas yang akan saya berikan." perintah sang dosen yang  maha benar.

  Seonghwa memperhatikan pria tadi yang tidak berkutik dari bangkunya, seperti tidak mengharapkan seseorang untuk menjadi pasangannya.

"Yang belum dapat pasangan, cepat!. "

  Pria manis itu kebingungan mencari pasangan karena sedaritadi memperhatikan pria yang tak dikenalnya itu. Entahlah seperti ada sesuatu yang membuatnya ingin menatap pria itu lebih lama.

Loving You || JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang