16

1.5K 121 6
                                        

  Dua orang lelaki sedang menunggu seseorang di pinggir jalan. Salah satunya menerka-nerka siapa yang mereka tunggu, ia tidak punya petunjuk sama sekali.

  Jongho menengok ke kiri, ia melihat Yeosang dengan wajah tegas nan datarnya yang menatapi jalan.
"Kak Yeo, kita nunggu siapa?," tanyanya.

"Tunggu aja, ah itu dia. " Yeosang tersenyum tipis menyambut kedatangan kawannya.

   Baru saja dibicarakan, orang yang mereka tunggu akhirnya datang dengan taksi berwarna putih. Seorang pria tinggi keluar dari taksi dan membayar sang supir. Dilihatlah dari kejauhan, temannya sedang menunggu dengan sang kekasih yang kakinya sudah kebas berdiri sejak lama.

"Nunggu lama?." Yunho memamerkan cengirannya.

"Lama banget, pacar gua sampai bosen."

  Jongho memerhatikan pria tinggi di depannya. Ini pertama kalinya mereka bertemu, Yeosang tidak pernah membicarakan sahabat tingginya ini, Jeong Yunho si ketua BEM Teknik.

  Tidak lama, Yunho menyadari Jongho yang memperhatikannya dengan bola mata yang membulat lucu.
"Oh, lo Jongho kan? Gua Yunho."
Yunho mengulurkan tangannya.

Jongho pun tersenyum manis dan menjabat tangan Yunho yang dingin. "Jongho. "
Mereka berdua tatap-tatapan cukup lama dengan kedua tangan yang masih bertautan, mereka bingung harus apa. Melihat itu, Yeosang merasa kesal dan langsung melepas jabatatan tangan keduanya. Dahinya berkerut menahan rasa kesal.

"Panas. Ayo cepat. "
Yeosang menggandeng Jongho dan berjalan ke tujuan mereka.

  Yunho yang dibelakang merasa diabaikan, ia menjadi nyamuk ditengah pasangan ini. Matahari yang semakin memancarkan sengatan panasnya menyadarkan Yunho untuk cepat menyusul.

  Disinilah mereka sekarang, lapangan tembak indoor. Mereka berdua sering latihan menembak bersama, hanya untuk mengisi waktu kosong. Jongho yang belum pernah kesini kagum dengan orang-orang yang sedang latihan. Suara tembakan cukup keras hingga membuat Jongho termundur kebelakang. Tiba-tiba saja Yeosang merangkulnya dari samping agar Jongho tidak takut, tapi diluar dugaan, Jongho malah senang dan sangat ingin mencoba.
"KAK YEO! AKU MAU COBA!. "
Wajahnya berseri, melemahkan Yeosang.

  Sekali lagi, Yunho menjadi nyamuk.
"sudah nasib, " batinnya menjerit. Saat Yeosang dan Jongho mengambil perlengkapan, ia bersiap dengan perlengkapannya sendiri. Ia melihat ke suatu arah, betapa terkejutnya saat ia melihat adik tingkatnya yang sedang menembak dengan gagah, tembakannya tepat pada target. Adik tingkat—Mingi—sangat tampan saat sedang serius. Yunho menampar pelan pipinya, "Sadar njir." Dirinya terlalu lama tercengang karena kagum.

"Yun, kuy. "
Yeosang mengajaknya masuk ke ruangan khsusus menembak, ia pun mengikutinya dari belakang seperti anak anjing.

  Mereka bertiga sangat menikmati kegiatan mereka hari ini, begitu pula Jongho yang bersemangat menembaki target, ia kecanduan dengan olahraga ini.

  Di ruang istirahat, tidak sengaja Yunho bertemu dengan Mingi. Awalnya Yunho berpura-pura tidak melihat saat pria tersebut akan melewatinya. Ia duduk di sofa sambil melepas perlengkapan pada tubuhnya. Tapi ternyata Mingi yang tak sengaja melihat Yunho langsung menyapanya dengan riang.

"Kak Yunho? Halo."

Yunho mendongak, "A-ah Hai. "

"Kosong?. " Sorot mata Yunho mengikuti jari Mingi yang menunjuk dudukan sofa di sampingnya.

"Iya, " jawabnya.

Mingi yang kelelahan duduk begitu saja di samping Yunho. Aroma keringat dan parfum yang menyatu dapat dihirup oleh Yunho, tidak terlalu anyir, malahan aromanya tercium maskulin. Tidak seperti biasanya, Yunho merasa bingung mengapa dia sangat grogi saat bersama Mingi. Dia hanya diam saat Mingi menyenderkan punggungnya di sofa. Keduanya diam hingga Yunho bertanya duluan.

Loving You || JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang