25|NitNot

1.4K 82 6
                                        

   Seperti biasanya, San dan Wooyoung selalu menempel layaknya perangko, di mana ada San pasti ada Wooyoung. Sama halnya seperti sore ini, mereka berdua memakai baju couple yang sempat dibeli Wooyoung. Agenda hari ini adalah membeli hadiah untuk perayaan hari lahir Yunho. Mereka memutari pusat pembelanjaan tanpa membeli apa-apa. Sulit untuk mencari apa yang pria itu butuhkan.

"Haduuh, Gue cape banget! Harusnya kita pikirin dulu tadi." Rengek Wooyoung yang bergelayut di lengan San.

San sendiri juga lelah, ia sudah merekomendasikan hadiah pilihannya, tetapi terus ditolak oleh kekasih gemasnya ini. Ia hanya menghela napas dan mengelus rambut hitam Wooyoung. "Ayo duduk dulu di situ." Telunjuknya menunjuk bangku panjang.

Mengangguk, Wooyoung mengikuti tungkai San yang berjalan menuju bangku tersebut. Mereka duduk bersebelahan, mengatur napas yang sedari tadi menyesakkan dada. 

Agak jauh dari mereka, dua anak kecil berhasil mengambil perhatian Wooyoung. Mereka bermain dengan diawasi orang tuanya. Ketika salah satunya terjatuh, yang satunya membantu dan mengecup kening saudaranya. Hal itu jelas membuat Wooyoung terkekeh dengan suara khasnya.

Wooyoung menepuk-nepuk pundak San, "By, Coba liat mereka. Lucu, ya?" Senyumnya mengembang.

"Iya, lucu. Mau buat?"

San yang mencoba mencium si manis ditepis, "Stress." Pusing seribu pusing, San sering kali melontarkan kalimat-kalimat ambigu padanya. Tidak salah San menyandang gelar pria mesum.

Menatap sekeliling, San mendapati toko yang menjual alat perlengkapan menembak. Ia mengingat bahwa kakak tingkatnya itu sering mengunggah postingan tentang olahraga tembak. "Wuyo, mampir ke situ, yuk. Siapa tahu ada yang bagus."

"Hm? Okaay."

Mereka pun beranjak memasuki toko untuk membeli hadiah.

Berbeda dengan San dan Wooyoung yang masih mencari hadiah, Hongjoong dan Seonghwa sudah menyiapkannya sepulang dari Jeju. Mereka memberi hadiah khas Jeju untuk Yunho.

    Malam pun datang, acara akan dimulai pukul delapan. Masih ada satu jam sebelum acara, Seonghwa memakai waktu yang ada untuk bersiap-siap. Seonghwa sudah tampil menawan dengan turtleneck dan jas berwarna hitam.

Baru saja keluar dari kamar, Taeyong langsung menyambutnya, "Waaah anak Bunda sudah cakep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru saja keluar dari kamar, Taeyong langsung menyambutnya, "Waaah anak Bunda sudah cakep. Kamu udah dikasih tahu Chanyeol, ya?"

Kebingungan, Seonghwa pun bertanya, "Dikasih tahu apa, Bun?"

"Loh? Itu, nanti kita bakal ke pesta sepupu kamu. Kamu ga pernah ketemu dia."

Pesta sepupu? Chanyeol tidak ada memberi tahu apa-apa kepadanya. Dan lagi, ia sudah punya rencana malam ini. Mau tidak mau ia harus merelakan salah satunya. "Maaf, Bun. Aku ga bisa ikut, aku harus ke acara temen."

Terlihat kekecewaan di mata Taeyong, bola mata Seonghwa beralih, ia tidak bisa melihat wajah melas bundanya. "Kok gitu? Kamu lebih milih temen? Batalin aja, lagi pula kamu sudah sering ketemu temen." Taeyong melalu pergi tanpa ingin mendengar bantahan Seonghwa.

Loving You || JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang