Jadi di sini lah mereka sekarang, di ruang tengah keluarga Kim dengan beberapa teman Hongjoong. Mereka duduk melingkar dan mengamati kain putih yang ada di tengah.
Sekitar 20 menit yang lalu, Hongjoong mampir membeli bunga, dirinya berniat untuk menyatakan cinta kepada Seonghwa, dan mengajaknya menjadi kekasih hati. Mingi tertawa melihat temannya yang sangat klise itu, ia memiliki ide lain untuk "menembak" Park Seonghwa. Ayo lah, acara sakral ini harus bisa menjadi luar biasa dari rencana Hongjoong yang biasa itu kan?
Setelah menghubungi teman untuk diajak bekerjasama dan juga Hyunjin yang dibujuk setengah mati, mereka akan mengerjai Seonghwa.
Hongjoong mendengus, "Baik, kita mulai sekarang," ia merebahkan tubuh dengan alas kain tersebut, lalu seluruh tubuhnya di selimuti hingga menutup wajahnya yang rupawan, berpura-pura meninggal.
Prank kali ini sangat berbahaya, awalnya Hongjoong menolak, tapi karena ia tidak memiliki ide lain, akhirnya dia menerima ide gila itu.
Wajah Hongjoong telah dibubuhi bedak putih untuk membuat wajahnya terlihat pucat, serta bibirnya diberi concealer untuk menambah kesan mayat.
Sesuai rencana, Mingi dan Hyunjin menghubungi Seonghwa, tapi lelaki itu tidak menjawab karena sibuk dengan kuliahnya. Alhasil, Hongjoong menyikap kain yang menutupi wajahnya, ia tidak dapat bernapas dengan baik di bawah sana.
"Jadi, gimana?"
Tidak ada yang menanggapi pertanyaan Hyunjin, mereka sibuk mencari solusi.
"Kita tunggu aja, " ucap Hongjoong yang memejamkan mata.
Tidak lama, gawai milik Mingi bergetar, menampilkan nama Seonghwa yang meneleponnya.
Segera setelah panggilan dijawab, Seonghwa dengan cepat bertanya, "Halo, Mingi. Kenapa nyari Gue?"
"S-Seonghwa, Hongjoong ditabrak truk," jantung Seonghwa seakan berhenti mendengar penuturan Mingi, ditambah suara tangis yang terdengar di sekitarnya
"APA?!"
"Kami ada dirumah Hong, kemarilah."
Berselang 25 menit, Seonghwa datang dengan mengendarai motor miliknya. Dari depan pintu ia dapat melihat tubuh seseorang yang sepenuhnya tertutupi kain.
"Nggak, nggak, nggak!"
Tanpa salam, Seonghwa berlari masuk ke dalam rumah. Air matanya meleleh, ia meraum sejadi-jadinya. Kepalanya menggeleng, tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Hongjoong meninggalkannya? Secepat ini? Orang yang telah membantunya, orang yang ia cintai pergi begitu saja. Dadanya sangat sakit, begitupula dengan napasnya yang tidak stabil. Tangan lentik itu membuka kain yang mengganggu sampai bagian leher.
"Ho-Hongjoong..," lirihnya dengan suara bergetar.
Seonghwa memeluk jasad tersebut, tidak peduli ada banyak mata yang mengamatinya sedari tadi. Ia tidak mendekap jasad itu dengan erat karena masih menghormati orang yang telah tiada itu. Tak kuasa dengan rasa sedihnya, ia menciumi pipi Hongjoong, kanan dan kiri, dengan sangat lembut. Pikirnya, ini kali terakhir dia bertemu Hongjoong.Sejujurnya, mereka yang ada di sana sangat khawatir karena reaksi Seonghwa yang melewati ekspetasi mereka, mereka merasa tidak enak, tapi Hongjoong belum memberi aba-aba, dia masih menahan napas dan menerima perlakuan Seonghwa kepadanya.
Beranjak menjauh, tiba-tiba saja lengan Seonghwa digenggam Hongjoong. Ia terlonjak kaget dan tidak sengaja menendang mayat yang menariknya.
"ADUUHH, kasar amat."
Seonghwa terdiam, dengan posisi yang amat dekat dengan seseorang yang dinyatakan mati, bukanya kabur, Seonghwa malah memeluknya. Tak peduli mati atau tidak, ia tetap mencintai Hongjoong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You || Joonghwa
Hayran Kurgu⚠ [Mature] [Romance] [BL] [M-preg] Sudah hampir 3 tahun Kim Hongjoong hidup tanpa seorang kekasih, dirinya terlalu takut untuk menerima orang lain; ia takut seseorang akan pergi meninggalkannya lagi. Hingga, ia bertemu dengan Park Seonghwa, pria...