author note:
Hai, ada yang kangen ga? Heheh.
Makasih banyak untuk doa dan semangatnya, maaf ga bisa balas satu². Saya sudah sembuh dan bisa keluar rumah.
Maaf banget karena jadwal up nya saya tunda. Saya kena writer block π_π. Tapi sekarang saya udah buat new chapter. Chapter ini agak berat..
Selamat membaca, semoga suka ^o^.
.
.Dengan kecepatan sedang, Kim Hongjoong mengayuh sepeda gunungnya ke suatu tempat. Saking semangatnya anak rambutnya berterbangan diterpa angin, dan peluh mengalir di kening nya hingga terjatuh. Sepedanya berhenti disebuah rumah besar, dengan santai dia menggeser pagar dan memasuki halaman rumah. Didepan pintu, ia mengetuk.
Tok Tok
"MINGI BANGOON! BUKA!. "
Ia berteriak tanpa rasa bersalah. Rumah tersebut adalah rumah orang tua Mingi. Hongjoong tahu benar sahabatnya pasti masih molor jam segini. Ia terus menggedor pintu tersebut sampai terbuka dan memperlihatkan sosok yang membukanya. Cengiran lebar muncul di wajah Hongjoong saat melihat wajah kusut baru bangun tidur orang tersebut."Eheheh, Babeh. Pagi, beh. "
Ucap Hongjoong sambil menggaruk tengkuknya.Orang yang membuka pintu adalah Ayah dari Mingi. Hongjoong tidak tahu bahwa ayah Mingi sedang dirumah. Hongjoong juga sudah terbiasa memanggil ayah Mingi dengan sebutan "Babeh".
Pria tersebut menjitak kepala Hongjoong yang mengaduh kesakitan. Wajahnya menjadi kesal melihat si cebol yang pagi-pagi sudah membuat keributan dirumah orang lain.
"Masih pagi udah gedor-gedor ae lu. Mingi di kamar, masuk. "Hongjoong menjawab dengan cengiran lebar. "Maaf, beh. Hongjoong masuk dulu, beh. "
Setelahnya Hongjoong nyelonong masuk dan berjalan ke kamar Mingi di lantai atas. Bobby, Ayahnya Mingi geleng-geleng kepala dengan tingkah sahabat anaknya. Ga Mingi, ga Hongjoong sama aja buat pusing.
Pintu kamar Mingi terbuka, diatas kasur Mingi masih terpejam dengan piyama bergambar pororo. Hongjoong yang melihat kawannya itu gemas ingin menjahili, ia menyalakan sirene polisi dari youtube lalu mendekatkannya di telinga Mingi.
NI NU NI NU
Mendengar bunyi gaduh tersebut Mingi terjatuh dari tempat tidurnya, dan Hongjoong malah tertawa penuh kemenangan. Mingi bangkit dengan nyawa yang belum terkumpul lalu menendang Hongjoong dengan tendangan samping sampai si cebol terjelungup ke kasur.
"Lo ngapain dikamar gue?. "
Sambil mengucek mata, Mingi balik kekasur untuk bersiap tidur kembali."Gabut aja. "
Jawab Hongjoong sambil membuka jendela karena kamar Mingi sangat pengap dan berantakan.Kkruyyuk..
"Ehhheheh. Numpang makan dong."
Hongjoong mengusap perutnya yang tadi berbunyi, salahnya sendiri tidak mau sarapan saat dirumah dan malah memancing amarah mamanya."Ga dikasi makan lo? Miskin amat. "
Jawab Mingi yang langsung digeplak Hongjoong. Mingi mencak-mencak sambil berjalan ke toilet untuk mandi, meninggalkan Hongjoong yang langsung kedapur mencari makan.Di dapur Bobby sedang memasak, rumahnya tidak memiliki pembantu karena hanya dihuni oleh dua orang, urusan bersih-bersih Pak Boby bisa nyewa jasa orang. Tiba-tiba saja Hongjoong berdiri disampingnya; menatap spagetti yang diaduk oleh Bobby. Babeh Mingi ini pun terkejut dan hampir menumpahkan spagetti tersebut, tapi ia dapat menahannya.
Lelah dengan sikap bin ajaib Hongjoong, ia menjewer anak tersebut sampai menjerit kesakitan. Hongjoong yang sudah dianggap sebagai anak pungutnya ini memang kadang gatau sopan santun, bukan kadang, tapi selalu."Ni bocah emang ye. Laper lu?. "
"Iya, beh. "
Wajahnya dimelaskan untuk mendapat simpati Bobby. Bukannya kasihan, rasanya boby ingin mengirim Hongjoong ke Antartika, tapi keinget ni cebol punya orang tua.
![](https://img.wattpad.com/cover/266240631-288-k789030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You || Joonghwa
Fanfiction⚠ [Mature] [Romance] [BL] [M-preg] Sudah hampir 3 tahun Kim Hongjoong hidup tanpa seorang kekasih, dirinya terlalu takut untuk menerima orang lain; ia takut seseorang akan pergi meninggalkannya lagi. Hingga, ia bertemu dengan Park Seonghwa, pria...