6

1.8K 169 10
                                    


  Jalanan kota Seoul pagi ini cukup sepi hingga mobil putih milik Mingi dapat melaju dengan mudah tanpa hambatan. Ia sedang berangkat menuju fakultasnya untuk menimba ilmu sekaligus mencuci mata, tapi sayangnya di jurusan teknik kebanyakan hanyalah para lelaki berambut gondrong dengan tubuh yang tidak kalah maskulin dari dirinya.

  Sesampainya di lahan parkir, Mingi kebingungan karena tidak melihat teman satu kelas yang ia kenal. Tidak menghiraukan keanehan itu ia berjalan menuju kelas yang akan digunakan. Tapi sialnya kelas tersebut kosong, bahkan semut saja tidak ada. Ia mengecek handphone; Mingi menepuk jidatnya kesal, tenyata dosen kali ini membatalkan kelas karena urusan mendadak. Dan yang menyebalkan, ia baru melihat pesan tersebut saat sudah berada didepan kelas. Dengan terpaksa Mingi menuruni anak tangga untuk pergi dari area kampus.

  Ketika Pria tinggi itu mencari mobilnya, ia mendapati seorang lelaki dengan wajah cemas sedang merutuki mobilnya sendiri.

"Maaf, ada apa ya? "
Tanya Mingi dengan sopan.

Pria yang lebih tinggi darinya itu menengok dan menjawab.
"Ini, mobil gue ga bisa nyala. "

  Dari gerak-gerik pria ini bisa dipastikan ia bukan termasuk mahasiswa teknik mesin. Mingi mencoba memeriksa keadaan mobil pria tadi.

"Waduh, ini mah ada yang rusak didalam mesin. "
Ucap Mingi yang dibalas dengan ekspresi kesal sang pria dihadapannya.

"Haduh gimana nih. Gue lagi buru-buru banget. "

"mau kemana emang? "

"Bunda gue kecelakaan. Harus cepat ke rumah sakit. " Jawab pria tadi selagi menendang ban mobilnya.

"Oh?! Ayo gue anter!."
Dengan sigap Mingi mengantar pria tadi ke mobilnya dan melaju kerumah sakit yang diberi tahu orang itu.

  Mau tidak mau si pria tinggi menebeng, ia sangat khawatir dengan kondisi ibunya saat ini, untung saja ada orang yang mau menolongnya.

"Oh ya, nama lu siapa?. "
Mingi bertanya karena sedari tadi pria disampingnya itu terlihat sangat frustasi dan gelisah.

"Gue Yunho. "
Jawabnya tanpa senyuman diwajahnya, hanya ada bola mata yang bergetar bingung.

  Mingi terdiam mendengar jawaban pria itu. Bukankah dia sang ketua BEM yang ia temui di kantin?. Mingi baru tahu Yunho satu fakultas dengannya.

"Oh? Ketua BEM ya? Gue Mingi, adik tingkat, hehe" Mingi menoleh dengan senyuman diwajahnya lalu kembali fokus kejalanan.

-

  Mereka sudah sampai dirumah sakit, pas sekali saat mereka datang, ibunya sudah selesai dioperasi dengan tantenya yang menunggu didepan ruangan . Yunho terlambat mengetahui kabar ini, karena itulah ia sangat cemas tadi.

  Yunho menemui tantenya yang bersimbah darah, ia juga korban kecelakaan tapi kondisinya masih lebih baik dari ibu Yunho.

"Tante, bunda gimana? Tante sendiri juga ga kenapa-napa kan?. "
Tanya Yunho yang khawatir setengah mati.

Wanita itu menggeleng dan tersenyum, ia mengusap pelan pipi keponakannya yang lebih tinggi darinya, "Bunda kamu kuat. Dia baru aja dipindain keruang rawat, dan tante baik-baik aja kok. "
Kemudian ia menunjuk suatu ruangan. "Itu  bundamu disana, tante mau ngobatin diri dulu. "
Saking khawatir dengan bunda Yunho, luka di kaki dan tangan wanita yang dipanggil tante itu tidak terasa.

Yunho mengangguk. "Terimakasih, tante" Tantenya tersenyum tipis kemudian pergi untuk diperiksa.

  Mingi menemani Yunho menuju kamar bundanya. Ia juga cukup tegang karena pernah diposisi Yunho.
  Mereka berdua memasuki ruangan, Yunho langsung menemui bundanya yang terbaring lemah dengan perban yang membalut luka-lukannya.
"Bunda..." Lirih Yunho dengan air mata yang meleleh, ia tidak tahan saat melihat wajah damai bundanya yang penuh memar.

Loving You || JoonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang