Gue sedang berjalan santai sambil menyeruput susu caramel di tangan gue ketika seseorang melompat dari atas pohon rambutan yang sekolah punya. Gue mengerjap terkejut ketika melihatnya benar-benar mendarat di depan gue. Kalau gue maju lebih cepet sedikit aja, udah pasti gue bakal jadi tempat pijakannya.
Laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah Lee Jooyeon. Si anak— aduh gak tau deh cara deskripsiinnya. Dia tuh ganteng iya, pinter iya, anak band sekolah lagi, tapi kelakuannya agak sulit dimengerti.
"Eh, lo mau?" Katanya setelah membersihkan lutut dan tangannya yang mendarat di atas tanah sambil menyodorkan beberapa rambutan yang ia keluarkan dari kantong celananya. "Baru dipetik loh. Udah pada merah, pasti manis." Katanya.
Gue masih diam karena bingung harus bereaksi seperti apa.
Akhirnya dia tersenyum lalu menarik tangan gue sehingga posisinya telapak tangan kanan gue menghadap ke langit dan dia menaruh 3 buah rambutan di tangan gue. "Sama-sama." Ucapnya lalu pergi begitu aja.
Tubuh gue berputar seiring dengan Jooyeon yang berjalan ke arah belakang gue. Gue.. bener-bener nggak mengerti kenapa ada manusia random kayak Jooyeon.
Sebenernya gue nggak terlalu deket sama Jooyeon, tapi dulu kita se-gugus waktu lagi masa orientasi. Dan.. ya emang dia udah random abis dari waktu itu. Gue masih ingat waktu pertama kali gue menyadari keberadaan dia. Waktu itu hari pertama masa orientasi dan dia keliatan seneng banget waktu dihukum disuruh bikin puisi dan bacain di depan semua siswa baru.
Andai kamu tau
Apa yang ku tau
Kuingin kau tau
Apa yang ku tau
Tapi aku tak tau
Cara membuatmu tau
Dan..
Kamu tetap tak tau
Apa yang kutau?Puisi yang dia bikin hari itu sukses membuat satu lapangan tertawa. Dan sejak hari itu, selain mengambil atensi gue, dia juga mengambil atensi semua orang. Semua orang di sekolah ini kenal Jooyeon. Karena tingkah laku randomnya dan ke-friendly-annya yang nggak punya lawan.
***
"Ning pinjem pengserut dong." Ucap gue pada Ningning yang duduk di depan gue. Cewek itu menyempatkan diri untuk memberikan pengserutnya pada gue di tengah-tengah fokusnya yang sedang bermain SM Superstar di hpnya.
Gue mengambil pengserut tersebut dari tangan Ningning kemudian meninggalkan meja gue berniat untuk mengserut pensil di atas tempat sampah yang adanya di depan kelas gue. Tapi, baru aja gue akan melangkahkan kaki keluar dari pintu kelas, Jooyeon menyerobot masuk ke kelas gue dan menarik badan gue seolah-olah untuk menutupinya.
Dia tertawa sekaligus mengatur nafas sambil berkata, "Sembunyiin gue bentar, gue lagi dikejar Ode." Katanya menyebut nama salah seorang temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine • [You x Kpop Idols]
FanfictionSini mampir, kita halu bersama🙏 p.s. : kalau nyari yang gue x bias ada di part Daniel ke bawah yaaaa