"Gue ke apart lo ya?"
Gue mendecak, "Nggak usah, Mina. Gue udah mendingan kok. Lagian gue tau ya hari ini jadwal lo penuh."
Mina terdengar menghela nafas diujung telfon sana, "Tapi suara lo masih lemes banget gitu. Gue bisa bolos kok, jatah bolos gue masih ada."
"Nggak. Gue gak ngizinin lo bolos. Tenang aja, gue gak kenapa-napa kok, cuma perlu istirahat." Ucap gue berusaha menenangkan Mina supaya nggak perlu repot-repot bolos buat nengokin gue.
"Yaudah, gue bilang Kak Lino ya? Supaya dia yang ke apart lo?"
Mata gue membulat, "Jangan! Aduh gak usah gangguin Kak Lino deh. Percuma.. Dia gak akan dateng juga."
"Duh, masa pacarnya sakit gak akan dateng? Udah ya pokoknya gue bilang Kak Lino. Istirahat yaaa, bye."
"Miiiin, gak— ck." Telfon dimatikan sepihak membuat gue mendecak, "Batu, Kak Lino nggak akan dateng, Minaaaa. Dia pasti sibuk." Omel gue meskipun Mina nggak akan denger juga.
Gue menaruh hp di atas nakas kemudian merebahkan tubuh gue di atas tempat tidur. Sejak kemarin gue demam, kemungkinan terbesar adalah karena seminggu terakhir gue sibuk nguli di beberapa organisasi yang prokernya punya timeline yang sama + ngejar deadline tugas yang gak tau kenapa semester ini kok kayak banyak banget.
Semalam demam gue sampai di angka 38,5°, kemudian pagi ini udah sedikit turun jadi 37,6°. At least badan gue udah gak sepanas itu meskipun kepala gue masih sakit. Gue memejamkan mata kemudian kegelapan membawa gue ke alam mimpi.
Gue terbangun ketika mendengar seseorang menggunakan smart lock apart gue dan berhasil membuka pintu tersebut. Gue mendecak, Mina tuh susah banget dibilangin sih!
Mau nggak mau gue bangkit dari tempat tidur dan melangkah keluar dengan badan yang masih lemas. Langkah gue terhenti ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
"Loh? Kak Lino kok di sini?" Tanya gue sambil menatap bingung ketika melihat Lino membuka sepatunya dan memasuki apart gue.
"Kenapa gak bilang kalau sakit?" Tanyanya dengan nada yang datar.
Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah gue dan menaruh telapak tangannya di atas dahi gue, "Hm? Kenapa gak bilang?"
Gue menjawab, "Sakit biasa kok, Kak. Bentar juga sembuh."
"Sakitnya dari kemaren kan? Udah lebih dari 12 jam, itu gak sebentar." Katanya membuat gue menunduk takut diomeli. "Ini tuh pasti karena kebanyakan beraktivitas. Nekad sih kamu ikutan jadi panitia ospek kemaren, itu kan nguras tenaga banget. Apalagi kamu juga masih sibuk ngurusin proker-proker himpunan. Kamu tuh suka gak menghitung perkiraan kekuatan tenaga kamu, gak bisa nolak orang lain juga lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine • [You x Kpop Idols]
FanfictionSini mampir, kita halu bersama🙏 p.s. : kalau nyari yang gue x bias ada di part Daniel ke bawah yaaaa