"Mas, dimana? Bisa anter pulang dulu nggak? Aku di perpustakaan kota." tanya gue kepada seseorang di seberang telfon sana.
"Nggak bisa. Gue masih ada kelas. Pulang naik taksi aja atau apa kek. Hati hati." Jawabnya. Hm. Udah biasa kayak gini kok. Mas gue emang super sibuk.
Gue menatap langit yang semakin gelap tertutup awan abu-abu yang menggumpal lalu dengan cepat membuka aplikasi taksi online di dalam ponsel dan memesannya.
"(y/n)?"
Gue menoleh ketika seseorang memanggil nama gue.
"Bener ternyata. Apa kabar?" Orang itu bertanya namun otak gue beku dan bibir gue nggak bisa mengeluarkan satu katapun.
Im Jaebum. Seseorang yang pernah menjadi bagian masa lalu gue. Seseorang yang pernah membuat gue bahagia dan menghancurkan gue setelahnya.
Lambaian tangan Jaebum di depan wajah gue membuat gue tersadar dari lamunan.
"Eh, ya. I'm great. Kakak?" Gue berusaha tersenyum, meski perlu dipaksa. Bibir gue terlalu kaku.
"Gue juga baik baik aja."
Saat itu juga hujan turun dan melatar belakangi pertemuan kami. Sekaligus menjadi pertemuan yang membuat gue mengingat kembali..
Tiga tahun yang lalu.
"Udah lama ya nggak ketemu. Kontak lo masih yang lama?" Tanyanya.
"Masih." Jawab gue disertai senyum tipis.
Mengingat kami putus secara baik-baik dan bukannya pake ribut ribut dulu, kak Jaebum ini cukup membekas dalam hati. Cukup sulit buat gue menetralkan kembali perasaan gue yang sudah jatuh terlalu dalam. Maka dari itu, ketemu kak Jaebum saat ini cukup membuat jantung berdebar kembali.
"Kakak mau ngapain di sini?" Tanya gue.
"Ya mau baca buku lah, masa karaokean." Dia terkekeh dan matanya menghilang.
Kak Jaebum nggak banyak berubah. Sama seperti dulu, ramah seperti dulu. Senyum khas nya dengan mata yang ilang adalah favorit gue. Matanya juga ikut senyum. Kenapa ada orang yang kayak gini ya? Berasa pengen bawa pulang.
"Mau pulang ya? Sama siapa? Dijemput Mark?"
"Oh nggak, mas Mark masih ada kelas katanya jadi nggak bisa jemput. Aku naik taksi." Lalu hp gue berdering, telfon masuk yang sepertinya dari driver taksi pesanan gue. "Kayaknya taksi aku udah sampe deh kak, duluan ya. Nanti ngobrol-ngobrol lagi." Ucap gue lalu meninggalkan kak Jaebum sendirian di depan perpustakaan.
Dan samar samar gue mendengar kak Jaebum berkata "Hati-hati" disusul dengan derap kaki melangkah memasuki area perpustakaan.
Setelah bertemu kak Jaebum, gue lebih banyak diam dan merenung. Pepatah hujan membawa kenangan benar adanya. Otak gue dipenuhi kak Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine • [You x Kpop Idols]
FanfictionSini mampir, kita halu bersama🙏 p.s. : kalau nyari yang gue x bias ada di part Daniel ke bawah yaaaa