Park Jinyoung / Saat Kita Bertemu Lagi

986 107 8
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Kamu dan Jinyoung sudah berpacaran hampir 3 tahun dan selama itupun kalian menjalani hubungan jarak jauh. Dulu Jinyoung adalah seniormu di SMA, usianya berbeda 2 tahun darimu. Dia murid berprestasi yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Australia yang menyebabkan kalian harus menjalani LDR.

Biasanya kalian hanya akan menghabiskan malam dengan video call sampai sama-sama tertidur dihadapan laptop. Setiap tahun kalian hanya bisa bertemu 4-5kali, itupun jika jadwal Jinyoung sedang tidak padat. Walau begitu, kamu sangat percaya pada Jinyoung dan kamupun tidak ingin mengecewakan kepercayaan Jinyoung padamu.

Suatu hari, Jinyoung menghilang, dia tidak membalas pesanmu dan tidak mengangkat telfonmu. Awalnya kamu berpikir mungkin Jinyoung sedang sibuk dan berusaha untuk tidak mengganggunya. Namun, 2 hari setelahnya Jinyoung tetap tidak ada kabar. Kamu benar-benar merasa lost contact dengannya. Perasaanmu jadi berantakan, kamu tidak tahu harus berbuat apa namun kamu benar-benar khawatir.

Kamu berpikir untuk mendatangi Jinyoung di Australia tapi kamu tahu orangtuamu tidak akan mengizinkanmu untuk pergi keluar negeri seorang diri. Kamu menggigit bibir bawahmu, pikiranmu mulai buyar, kamu memikirkan segala hal negative.

Apakah Jinyoung sakit? Jinyoung tidak ingin bertemu denganmu lagi? Jinyoung menemukan seseorang yang baru? Semuanya terlintas di pikiranmu. Kamu semakin cemas dan kembali mencoba untuk menelfon Jinyoung. Hasilnya nihil, kamu tidak dapat menelfonnya.

Hari demi hari kamu jalani tanpa adanya semangat. Kamu benar-benar tidak habis piker bagaimana mungkin Jinyoung kuat tidak mengabarimu 1 minggu penuh. Hari ini kamu pulang dengan lemas. Kamu bahkan tidak menyadari ada mobil yang terparkir di depan rumahmu.

Kamu membuka pintu dan terkejut melihat Jinyoung duduk di ruang tamumu sambil memainkan ponselnya. Kamu terpaku. Kamu benar-benar marah pada Jinyoung. Bisa-bisanya dia tidak mengabarimu 1 minggu lalu duduk tenang di ruang tamumu.

Nampaknya Jinyoung menyadari kedatanganmu, ia tersenyum ke arahmu lalu berdiri menghampirimu. "Hei.." Sapanya sambil tersenyum manis.

Kamu tidak membalasnya, sebaliknya, kamu malah menangis dengan perasaan marah dan senang yang bercampur. "Jahat." Kamu mengulang kata itu berkali-kali sambil mengepalkan tanganmu.

Melihatmu menangis, Jinyoung jadi panic. Dia langsung memelukmu. "Maaf, jangan menangis." Kamu memukul-mukul dadanya. Kamu benar-benar kesal. "Pukullah semaumu, tapi tolong berhenti menangis. Aku tidak ingin melihatmu menangis."

Lama-lama tanganmu melemah, air matamu juga tampaknya sudah habis. "Kau jahat. Aku cemas memikirkanmu seminggu ini." Ucapmu masih dalam pelukan Jinyoung.

"Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku sengaja menghabiskan waktuku untuk menyelesaikan tugas-tugas agar bisa pulang dan menemuimu." Jelasnya. "Aku benar-benar meridukanmu."

Kamu melepaskan pelukan Jinyoung dan mengelap wajahmu yang sudah pasti jelek sekali dengan mata sembabmu. "Aku juga merindukanmu." Jawabmu. "Jangan lakukan lagi. Aku bisa gila kalau kamu benar-benar berhenti mengabariku."

Jinyoung terkekeh, "Kamu sangat mencintaiku, ya?"

"Aku hanya mencintaimu, tidak sangat." Kamu mengelak.

"Yang benar? Yakin dengan ucapanmu? Jangan membohongi perasaanmu." Jinyoung menggodamu.

"Ng.. Aku ya.. ya..." Jinyoung hanya menatapmu. "Haaaahhh. Iya iya aku sangat mencintaimu." Ucapmu malu-malu sambil membuang wajah ke arah lain.

Tawa Jinyoung lepas, dia mengacak-acak rambutmu. "Ayo kita pergi." Ajaknya.

"Kemana?" Tanyamu.

Jinyoung menatap wajahmu. "Kemanapun yang kau mau, aku hanya ingin berdua denganmu." Kali ini wajahmu benar-benar merah. Jinyoung mendekatkan wajahnya dengan wajahmu. Semakin dekat dan semakin dekat. Dia hendak mencium dahimu.

Tapi, tepat sebelum bibir Jinyoung mendarat di dahimu, kamu bersin dan berakhir dahimu malah menabrak dagu Jinyoung. "Aww.." ringismu. "Maaf, oppa." Ucapmu lalu kalian berdua tertawa bersama.   


>>><<<

Late update everyone! Hope you enjoy it.

Imagine • [You x Kpop Idols]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang