17. Present

482 74 9
                                    

Hari ujian sudah dimulai, hyunjin sudah siap, benar benar siap.

Ia kini berjalan di koridor dengan susu stroberi ditangannya.

Ia memasuki kelas dan berjalan mendekati bangkunya.

Suasana kelas sudah ramai meskipun masih pagi, tentu saja, siapa yang mau terlambat dihari ujian.

Pandangan hyunjin terhenti pada gadis hwang yang sedang membalik badannya dan menghadap bangku hyunjin, padahal sang empunya bangku masih berjalan.

“apa yang kau lakukan?” tanya hyunjin.

Gadis ini terperanjat.

Rupanya gadis ini meletakkan susu pisang di meja hyunjin.

“um untukmu” yeji menunjuk susu yang baru saja ia letakkan.

Hyunjin tersenyum dan tertawa kecil.

Kemudian ia menyodorkan susu stroberi ditangannya.

“untukmu” ucap hyunjin dengan senyumnya.

Lucu sekali, mereka seperti sedang bertukar susu.

Yeji tertawa kecil kemudian menerima susu itu.

“gomawo” ucap keduanya bersamaan.

Nampaknya cosmic connection sudah mulai dibangun antara kedua hwang ini.

Kemudian mereka hanya tertawa lagi dan kembali pada posisi masing masing.

Yeji dan hyunjin harap semoga ujian ini segera berakhir agar mereka bisa pergi makan toppoki lagi berdua, maksudnya, belajar sembari makan topokki, ah tidak ini ujian terakhir jadi tidak mungkin mereka belajar lagi.

“fighting” ucap hyunjin pelan dibelakang yeji.

Yeji menoleh dan tersenyum.

-------------------Seaside Field-------------------

“hwang yeji”

“hwang yeji”

“hwang yeji”

Yeji kini mencari namanya di deretan peringkat.

Ya, hari ini adalah pengumuman.

Dadanya berdegup tak karuan, ia tak kunjung menemukan namanya.

Yeji mulai berkeringat, ini aneh ia biasanya ada di peringkat dua, tapi tidak ada namanya disana maupun dibawahnya, yang ia temukan hanya nama lee felix.

Tunggu.

Lee felix?

Seolma. Tidak mungkin.

Yeji akhirnya memberanikan diri melihat orang yang berada di peringkat satu.

“hwang yeji” yeji membaca namanya sendiri, ia menutup mulutnya tidak percaya.

“cukkae” ucap laki laki disebelah yeji.

Siapa lagi jika bukan hwang hyunjin.

“YAAA!!!” yeji yang sedang kegirangan menggenggam tangan hyunjin dan melompat kegirangan.

Hyunjin hanya tersenyum melihat kelakuan gadis yang biasanya ia panggil gadis gila ini.

“hebat!” puji hyunjin.

Yeji pun berhenti karena ia kelelahan.

“hyunjin bagaimana dengan milikmu?” tanya yeji sembari mengatur nafasnya.

Hyunjin menunjuk namanya.

Boleh juga, hyunjin kini berada di 20 besar, pencapaian yang cukup bagus, bahkan nilainya juga didominasi A.

“wah, seongsaenim pasti melakukan kesalahan, biarkan aku memprotesnya” ucap yeji sembari membalik badan.

Kemudian hyunjin memegang tangan yeji.

“ya! Kenapa reaksimu seperti itu!” tanya hyunjin.

Yeji kini menatap hyunjin dengan ekspresi datar.

“wae?” tanya hyunjin, aneh sekali gadis ini tapi.

Yeji kemudian tersenyum dan tertawa terbahak bahak.

“cukkae!” yeji menyubit kedua pipi hyunjin gemas.

Hyunjin hanya pasrah diperlakukan seperti mainan ini.

“auh” keluh hyunjin, kemudian yeji melepaskan cubitannya.

“kau sudah berusaha dengan baik hyunjin” puji yeji.

“kau juga” hyunjin mengusap rambut yeji.

“bukankah kita harus merayakannya?” lanjut hyunjin.

Yeji memikirkannya, ia mengangguk setuju.

“setuju!” ucap yeji.

-------------------Seaside Field-------------------

“Australia?!” tanya yeji dengan volume tinggi.

“ya! Pelankan suaramu!” ucap hyunjin akhirnya membuka mata.

“kau serius?” tanya yeji bangkit dari tidurnya.

“aku serius, felix berasal dari Australia, jadi kau curi bukunya pun ia akan tetap mendapat nilai terbaik dalam pelajaran sastra inggris” jelas hyunjin.

“sialan, pantas saja bukunya bertuliskan alpabeth” yeji tersenyum.

“sejujurnya itu adalah hal tergila dan terbodoh yang kulihat selama hidupku” ucap hyunjin terang terangan, mereka kini membahas mengenai buku catatan felix.

“ya jangan membahasnya lagi” ucap yeji kesal dan kembali merebahkan badannya di rerumputan.

Yeji dan hyunjin kini berada di lapangan hijau tempat mereka belajar bersama untuk pertama kali.

Mereka kini merebahkan badannya dan menatap langit.

“bagaimana selanjutnya?” tanya hyunjin.

Yeji menggeleng.

“aku masih belum menentukan dimana yang jelas aku tidak ingin pergi dari korea” jelas yeji.

Ayahnya selalu menginginkan yeji untuk bisa pergi keluar negri.

“bagaimana dengan yonsei, kudengar mereka memiliki kerjasama dengan banyak universitas luar negri” ucap hyunjin.

“yonsei ya” yeji mengandai andai.

“pergilah ke yonsei bersmaku” tawar hyunjin.

Yeji sedikit memproses kata kata itu.

‘bersamaku’

Yeji pun menoleh dan menatap hyunjin. Ternyata lelaki hwang ini juga sudah menatapnya sedari tadi.

“aku akan memikirkannya” jawab yeji dengan senyuman.

“hadiah” ucap hyunjin tiba tiba.

“auh, kau masih mengingatnya” yeji tertawa kecil tentang perjanjian di perpustakaan saat itu.

“tentu saja!” ucap hyunjin.

“baiklah apa yang kau minta? Toppoki? Pizza? Sub-” kata kata yeji terpotong.

“kau" jawab hyunjin

♤TBC♧

Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤

Upload setiap malam around 10-11 PM.

Wishing you guys Health and Wellness

#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji

BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang