Sang ayah menatap yeji dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.
Tatapan ini, yeji belum pernah melihatnya.
Tapi yeji tidak peduli.
Sang ayah akhirnya menuruti anak tunggalnya ini.
Ia berdiri dan beranjak dari tempat duduk.
"hyunjin" yeji menoleh menghadap hyunjin dan tersenyum tipis.
"aku akan kembali dalam beberapa menit" pamit yeji.
Hyunjin pun mendekati yeji dan memegang tangannya.
"tidak bisakah aku ikut?" tanya hyunjin.
Yeji menggeleng.
"sebentar saja" yeji melepaskan genggaman tangan hyunjin .
"kajja" ajak sang ayah.
Kini yeji mengikuti sang ayah menuju tempat sepi,
rooftop.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Ayah anak ini tengah menghadap langit berpegangan pada pagar pembatas.
"apa maksudnya ini aboji?" tanya yeji menghadap sang ayah dan menatap tajam.
Sang ayah hanya tersenyum dan memandang langit.
"transplantasi" jawab sang ayah singkat.
"ibumu akan mendapatkan transplantasi paru paru hari ini" lanjutnya.
"wae?" tanya yeji menajamkan tatapannya.
"ABOJI WAE?!!" teriak yeji dengan keras.
Sang ayah tertegun diteriaki seperti ini dan menoleh menatap yeji.
Rupanya anaknya kini sedang benar benar marah dan matanya berkaca kaca.
"kenapa tidak memberitahuku?! Jika aku tidak datang hari ini aboji tidak akan mengatakannya bukan?!" cerca yeji.
Yeji tersenyum tidak percaya.
"bagaimana dengan tingkat keberhasilan operasi eomma!?"
Sang ayah hanya diam dan tidak menjawab.
"aboji tau? aboji adalah ayah terburuk!" yeji meneteskan air matanya dan pergi meninggalkan sang ayah.
------------------Seaside Field--------------------
"yeji?" hyunjin mendekati yeji yang baru saja masuk ruangan ibunya.
Yeji yang sempat menahan airmatanya memeluk hyunjin dan menangis.
"uljima" hyunjin mengusap rambut yeji.
Bagai sihir, setiap yeji menangis dan hyunjin mengatakan 'uljima' ia menjadi lebih tenang.
Yeji mengangguk dalam pelukan hyunjin.
"mian" ucap yeji sembari melepas pelukannya.
"kenapa minta maaf?" tanya hyunjin.
"aku datang dengan keadaan menangis" jawab yeji.
"gwaenchana" hyunjin tersenyum dan mengusap airmata yang tersisa di sekitar mata yeji.
Yeji tersenyum lemah disela sela usapan jari hyunjin.
"yeji" panggil seseorang dengan nada lemah.
Ah, sang ibu sudah bangun.
"eomma!" yeji berlari dan menghampiri sang ibu.
"eomma" panggil yeji lagi kemudian memeluk sang ibu.
"aigo, ada apa?" tanya sang ibu.
"eomma kenapa tidak memberitahuku!?" tanya yeji kesal.
Sang ibu hanya tersenyum kecil.
"ibu berencana memberitahumu ketika operasinya sudah berhasil, lagipula kondisi ibu juga tidak memungkinkan beberapa hari ini" ucap sang ibu.
"auh! Kenapa tidak menyuruh perawat?" yeji masih saja tidak terima.
"ibu akan baik baik saja" ucap sang ibu.
Yeji akhirnya melepas pelukan itu dan duduk disamping ibunya.
"eomma" panggil yeji sekali lagi.
"berjanjilah jika operasi ini akan berhasil" ucap yeji menggenggam tangan sang ibu.
Sang ibu tersenyum lemah.
Terdengar pintu terbuka, sang ayah telah kembali dari rooftop.
Yeji yang tadinya melihat sang ayah masuk raut wajahnya berubah menjadi penuh amarah.
Dan sang ibu menyadari hal itu.
"yeji ah" panggil sang ibu.
Yeji kini menatap sang ibu dan tatapannya melemah.
"senyum" perintah sang ibu.
Yeji menatap ibunya bingung, namun pada akhirnya ia mengikuti perintah sang ibu.
Yeji tersenyum dan sang ibu mengusap rambut yeji.
"eomma akan keluar dengan keadaan lebih baik, tidak akan sakit seperti ini lagi, eomma berjanji"
Senyum yeji semakin lebar.
--------------------Seaside Field------------------
Yeji Hyunjin dan ayah yeji kini sedang duduk di depan ruang operasi.
Meskipun ayah dan anak ini memasang ekpresi biasa namun hyunjin tau mereka berdua sedang berdebar.
Hyunjin mengulurkan tangannya kepada yeji disebelahnya.
Ayah yeji sedang duduk di hadapan mereka, hyunjin tidak peduli, ia tidak peduli lagi dengan ancaman ayah yeji saat itu.
Yang terpenting sekarang adalah yeji.
Yeji menyambut uluran tangan hyunjin dan menautkan jarinya.Dingin, itulah yang dirasakan hyunjin.
Tidak banyak percakapan diantara tiga orang ini.
Mereka hanya duduk menunggu berjam jam.
"cepat!" tiba tiba datang beberapa perawat.
Mereka datang dengan berlari dan segera mensanitasi tangan mereka.
Yeji menggigit bibirnya.
Ia semakin cemas saat ini.
Sementara sang ayah memijat pelipisnya dan menundukkan wajahnya, nampaknya sang ayah kini berdiri dan pergi meninggalkan ruang tunggu.
♤TBC♧
Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤
Upload setiap malam around 10-11 PM.
Wishing you guys Health and Wellness
#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji
![](https://img.wattpad.com/cover/293248690-288-k251424.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji]
Romance♧COMPLETED◇ Hwang Yeji adalah gadis yang paling ambisius yang Hyunjin kenal. Ah, tidak hanya itu. Bagaimana aku menyebutnya? Bulletproof. ♤Hwang Yeji x Hwang Hyunjin♧ Warning! Bahasa Baku OoC Typos Plot loncat Jangan meninggalkan hate comment, kalau...