3. Psycho

921 88 6
                                    

"bagaiaman dengan ini?" yeji tersenyum kearah empat orang ini.

Keadaan tiba tiba menegang.

"letakkan kembali atau kami akan mengurungmu di peti itu" lino mengancam yeji.

Yeji hanya tersenyum.

Yeji tidak segan segan melempar piringan itu di udara dan bersiap menebasnya lagi.

"JANGAN!!" teriak mereka.

Yeji pun menghentikan niatannya dan menangkap piringan itu, beruntung ia tak jadi memecahkannya.

"masuk sekarang atau akan kupecahkan" ancam yeji lagi dengan tatapan tajam.

"ARRASEO ARRASEO" pada akhirnya mereka setuju dan pergi meninggalkan markas, yeji mengikuti mereka memastikan bahwa mereka kembali ke kelas mereka masing masing.

Lucunya,

salah satu dari mereka berjalan kearah kelas yeji.

"ya! Kau! Sudah kubilang kembali ke kelasmu" yeji membentak seseorang yang akan berjalan melewati pintu kelas yeji.

Ia terhenti dan menoleh pada yeji.

"ini kelasku" jawabnya.

"apa?! Tidak kusangka aku sekelas dengan anggota geng tidak berguna itu" yeji pun berjalan melewati lelaki itu dengan menyenggolkan bahunya.

Gadis ini benar benar edgy, ia bersikap seakan akan sangat sulit untuk menyentuhnya.

Lelaki itu hanya menirukan mimic tidak suka wajah yeji, sepertinya lelaki ini sangat pintar menirukan mimic seseorang, seperti bakat membuat orang kesal.

Yeji pun duduk dibangkunya, ia duduk di baris nomor tiga dekat jendela.

Lelaki itu duduk dibelakang yeji.

Yeji tau lelaki itu duduk dibelakangnya, ia memilih acuh saja, lebih baik ia menyaipkan buku untuk pelajaran yang pertama.

Ah! Ia ingat sesuatu, mengenai lukisan di tembok, ia sebenarnya penasaran.

Yejipun membalikkan badannya menghadap lelaki ini, lelaki ini terkejut yeji tiba tiba membalik badannya.

Apa dia akan dimarahi lagi?

Sontak laki laki ini menyembunyikan barang barangnya di loker, ia bersiap siap jika yeji akan menghancurkan barang lagi.

"siapa yang melukis di tembok?" tanya yeji tiba tiba.

"aku" jawabnya.

Yeji tersenyum tidak percaya.

"kau pikir itu lucu?" tanya yeji.

"lucu" jawabnya singkat.

"dengar, lelaki berandal sepertimu, adalah lelaki yang akan membawa sial bagi kami murid yang ingin serius belajar, apa kau pikir sekolah hanya main main?" cerocos yeji.

"hyunjin, namaku hwang hyunjin bukan lelaki berandal" jawabnya tidak terima.

"lagipula kami juga tidak ingin berurusan dengan gadis gila sepertimu" balas hyunjin.

Yeji merol matanya dan kembali pada posisi awalnya, ia tak peduli dengan nama itu.

Sama sekali tidak peduli.

-------------------Seaside Field-------------------

Hari ini pelajaran berlangsung sangat baik, yeji bahkan bisa menyerap semua apa yang dikatakan gurunya.

Yeji kini berjalan di koridor seorang diri, ia berencana untuk pergi menuju ruangan pribadinya, mengurus beberapa berkas atau proposal, tentu saja.

BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang