15. Jealous

636 73 5
                                    

“auh! Araseo! Na kanda! Aku akan pulang sekarang” ucap hyunjin kesal dan membalik badan.

“a..andwae!” yeji memegangi lengan hyunjin.

Hyunjin pun menoleh dan menahan senyumnya.

“wae?” tanya hyunjin.

“kau boleh mengantarku pulang” ucap yeji percaya diri.

“itu pernyataan minta tolong atau pernyataan selamat aku bisa mengantarmu pulang?” tanya hyunjin.

Yeji mendehamkan tenggorokannya gugup.

“minta tolong” ucap yeji.

“aigo, harusnya kau menggunakan kata kata tolong kan?” tanya hyunjin.

“kau banyak bicara juga ya? Ingin kupukul?” tanya yeji.

“auh hwang gila kembali!” hyunjin mengacak rambut yeji dan akhirnya tersenyum.

Yeji hanya pasrah rambut cantiknya diacak acak.

“kajja” hyunjin mengulurkan tangannya.

Yeji termenung melihat tangan itu, ia bingung harus ia apakan tangan hyunjin yang terbuka.

“kajja” hyunjin meraih tangan yeji dan menggandengnya.

Yeji terkejut.

Ternyata tangan besar hyunjin yang terbuka tadi meminta untuk digenggam.

Hyunjin dan yeji kini berjalan menuju mobil dengan bergandengan tangan, lucu sekali, seperti anak kecil yang baru saja pulang dari taman bermain.

Apa yang ia katakan tentang berdebar saat perjalanan kesini benar apa adanya. Ia bahkan juga merasakannya sekarang ini.

Jantung Yeji berdebar tidak karuan karena hyunjin menggandengnya seperti ini.

Selama perjalanan yeji memilih untuk melihat keluar jendela.

Ia tak berani menatap hyunjin, ia takut jantungnya semakin tidak teratur.

‘berdebar, apakah aku kelelahan hari ini?’ tanya yeji pada dirinya sendiri.

Memang lucu jika orang visioner seperti yeji jatuh cinta, ia bahkan tidak menyadari keadaannya sendiri.

--------------------Seaside Field------------------

Yeji sudah sampai dikamarnya, ia bergegas untuk mandi, tapi tunggu, hyunjin tadi mengobati tangannya.

Haruskah ia membasuhnya?

Basuh

Tidak

Basuh

Tidak

Basuh

Tidak

Tangannya hingga lelah mendekat dan menjauhi air mengalir.

yeji memutuskan untuk tidak membasuhnya, ia akan membasuh lengannya besok pagi sebelum bernagkat ke sekolah dan meminta hyunjin untuk mengobatinya lagi, tunggu, apa? Mengobatinya lagi.

‘ya! Kau sudah gila?’ tanya yeji pada dirinya sendiri.

‘tok tok tok’ seseorang mengetuk pintu kamar yeji.

“nona muda, tuan hwang ingin bicara dengan anda” ucap pelayan dari balik pintu.

Yeji menggertakan giginya, ia segera menyelesaikan urusan mandinya dan memakai baju.

Yeji bergegas menuju ruang kerja ayahnya.

“aboeji” yeji membungkuk.

Sang ayah nampak memutar kursi kerjanya.

BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang