BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji]

4. Brutal

‘gadis gila!’

‘gadis gila hwang yeji’

‘hwang yeji gila’

‘gadis psycho!’

Yeji memutar matanya malas.

“mereka pikir bisa membalas dendam dengan hal kekanakan seperti ini?” ucap yeji pada mejanya.

Beruntung hari masih pagi jadi yeji bisa menukar mejanya, ia melirik meja hwang hyunjin.

“mereka berurusan dengan orang yang salah” ucap yeji lagi.

Yeji berjalan keluar kelas, untuk pegi keruangannya. Ia harus mengambil sesuatu yang dapat membungkam para lelaki berandalan ini.

-------------------Seaside Field-------------------

“kurasa ia akan menangis setelah ini” ucap lino.

Ah ternyata meskipun berandal kedelapan lelaki ini rela datang pagi untuk mengerjai hwang yeji, artinya dia gadis istimewa.

“menangis seperti bayi” ucap changbin dengan tawa khasnya.

“bagaimana jika ia melapor pada kepala sekolah?” Tanya seungmin.

“sejak kapan kita menuruti laki laki itu?” Tanya han.

“benar” hyunjin mengangguk.

“bahkan mungkin ia akan pulang-“ perkataan jeongin terputus karena seseorang menggebrak pintu markas mereka.

‘BRAK!!’

Semua orang mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja menendang pintu.

Terlihat senyum terukir di wajah orang itu.

“selamat pagi” sapa hwang yeji, dalang yang menggebrak pintu
Semua orang terkejut dengan kedatangannya.

“jangan menghancurkan barang kami!” changbin yang trauma segera mengamankan barang barangnya yang berharga.

“aku datang bukan untuk menghancurkan barang kalian” yeji tertawa dan mendekati para lelaki yang sedang duduk di sofa usang.

Yeji bahkan tidak menghilangkan senyum dari wajahnya.

Yeji duduk dengan anggun di meja, ia bahkan menyodorkan kertas kertas itu pada lelaki random yang ia belum kenal.

“apa itu? Kau kira kami tertarik membaca kertas kertas itu?” Tanya lino.

“baiklah, akan kubacakan”

Yeji berdeham sebelum mulai membaca.

“proposal pengusulan perataan ruang usang untuk gudang peralatan club rugby” ucap yeji lantang.

“maksudnya? Kenapa membawa dokumen itu kemari?” Tanya hyunjin.

Yeji tersenyum miring mendengar petanyaan hyunjin, ia meraih pena yang berada di saku dadanya.