Hyunjin dan yeji kini sudah resmi pindah di apartemen agar lebih dekat dengan universitas mereka, meskipun mereka tidak tinggal di satu gedung apartemen yang sama tapi mereka tinggal di apartemen yang bersebelahan.
Yeji tinggal di apartemen kelas A yang langsung dibelikan oleh ayahnya sementara hyunjin berada di apartemen lebih sederhana.
Balkon mereka tepat berhadapan.
Bahkan jika mereka saling mengulurkan tangan jemari mereka bisa saling menyentuh.
"apartemenmu lebih bagus kenapa selalu datang kemari?" tanya hyunjin.
Yeji kini sedang mengambil pakaian yang baru saja hyunjin cuci di mesin cuci dan hendak menjemurnya.
"aku datang untuk membantumu, memang apa salahnya?" tanya yeji.
"seharusnya aku saja yang datang ke apartemenmu" ucap hyunjin.
Yeji hanya terkekeh, ia memang lebih sering melarang hyunjin untuk masuk ke apartemennya karena, yah kalian tahu kan, beberapa barang sanitary perempuan.
"aku tidak melarangmu, hanya saja jadwalmu untuk pergi ke apartemenku adalah akhir pekan" yeji kini keluar balkon untuk menjemur beberapa pakaian itu.
"baiklah yeoja gilaku" sudah resmi satu tahun mereka menjalin hubungan hyunjin masih saja memanggil yeji gadis gila
satu tahun dalam menjalani hubungan ini seperti menaiki roller coaster bagi yeji.Terasa begitu cepat, tegang, menyenangkan.
Yeji telah selesai menjemur dan kini ia kembali masuk dan duduk di sofa tepat disebelah hyunjin.
Yeji menyandarkan kepalanya pada hyunjin dan memejamkan matanya.
"bukan masalah apartemen, tapi aku merasa ketika datang kepadamu seperti pulang ke rumah" ucap yeji tiba tiba.
Hyunjin tersenyum dan merangkulkan tangannya agar yeji lebih nyaman bersadar kepadanya.
"arraseo" jawab hyunjin sembari mencium kening yeji.
"bagaimana hari ini?" tanya hyunjin.
"baik, aku bahkan berkenalan dengan temen teman yang baik" ucap yeji.
"benarkah?"
Yeji mengangguk.
"Ryujin Lia Yuna dan chaeryeong" ucap yeji.
Hyunjin tersenyum, gadisnya akhirnya memiliki teman perempuan karena selama riwayatnya semasa Sekolah teman dekatnya hanyalah dirinya.
"bagus" jawab hyunjin senang.
"mereka sangat baik, ah, meskipun kami tidak satu fakultas, kami bertemu di studio" ucap yeji.
Ah benar, aku lupa.
Yeji belum mendapatkan pengumuman dari apply scholarship yang ia daftarkan, beberapa sudah menolaknya, beberapa belum keluar hasilnya, jadi yeji mencari uang sambilan dengan bergabung di studio menari.
Hyunjin mengangguk.
"bagaimana denganmu?" tanya yeji.
"semuanya berjalan baik" ucap hyunjin.
"lebih baik karena kau juga ada disini sekarang" ucap hyunjin.
Yeji membuka matanya dan menghadap ke arah hyunjin, ia tersenyum ke arah hyunjin.
Hyunjin pun menoleh dan menatap yeji yang sedang tersenyum ke arahnya.
Yeji mencium bibir hyunjin sekilas.
Teori hyunjin saat itu benar.
Semuanya lebih baik.
Gadis itu terlelap dipangkuannya. Hyunjin bahkan tidak tega membangunkannya. Baginya nampak seperti gadis yang lelah berlari.
Satu jam telah terlewat.
Yeji terbangun dari tidur siangnya dipangkuan hyunjin.
Ia mengusap kedua matanya.
"selamat pagi rapunzel" ucap hyunjin.
"apa?" yeji sedang mengembalikan nyawanya.
"selamat pagi rapunzel kubilang" ulang hyunjin.
"pabo, rapunzel bukan putri tidur" ucap yeji tersenyum.
"setidaknya ia juga butuh tidur kan" hardik hyunjin.
"pukul berapa ini?" Tanya yeji.
"tiga" jawab hyunjin.
"ya! Kau tidak membangunkanku!" ucap yeji kesal.
"aku bisa terlambat ke studio" ucap yeji.
"bukankah kau bilang banyak tugas yang harus kau selesaikan?" Tanya hyunjin.
"kenapa tidak bolos sekali saja?" Tanya hyunjin lagi.
"ani" tolak yeji.
"aku akan bersiap, bisa mengantarku?" Tanya yeji seraya berdiri dan meluruskan badannya.
"tentu" hyunjin mengangguk.
"bagus" yeji tersenyum dan keluar dari kamar hyunjin.
Seperti itulah keadaan yeji dan hyunjin, dua semester telah berlalu.
Yeji selalu dikejar waktu antara pekerjaannya dan kegiatan kuliahnya.
Yeji sangat gigih dengan keinginannya dan hyunjin adalah supportive boyfriend 24/7.
------------------Seaside Field--------------------
"na kanda" ucap yeji sembari menyerahkan helm hyunjin.
Hyunjin mengangguk dan membenahi rambut yeji yang berantakan karena mengenakan helm.
"yeoppo" ucap hyunjin.
Yeji tersenyum dan mencium bibir hyunjin sekilas.
"bagaimana dengan topokki nanti sore?" Tanya yeji.
Hyunjin mengangguk setuju.
"akan kujemput" ucap hyunjin.
"nee sonim" yeji tersenyum.
"na jinjja kanda!" akhirnya memasuki studionya disambut oleh teman teman gadisnya.
Hyunjin tersenyum melihat yeji yang Nampak bahagia.
Ah tapi ia harus segera pulang, hyunjin merasa seseorang tengah mengawasinya. Tapi ia tidak yakin betul dengan apa yang ia rasakan.
♤TBC♧
Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤
Upload setiap malam around 10-11 PM.
Wishing you guys Health and Wellness
#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUTAL ♤ [Hyunjin x Yeji]
Romance♧COMPLETED◇ Hwang Yeji adalah gadis yang paling ambisius yang Hyunjin kenal. Ah, tidak hanya itu. Bagaimana aku menyebutnya? Bulletproof. ♤Hwang Yeji x Hwang Hyunjin♧ Warning! Bahasa Baku OoC Typos Plot loncat Jangan meninggalkan hate comment, kalau...