Patah Hati yang Kesekian Kali

1K 52 16
                                    

Sayangnya, kau gagal lagi.
Hubungan yang kau kira akan jadi yang terakhir, malah kandas lagi seperti kemarin. Semuanya, tak ada yang berhasil.

Kau marah, menangis, kesal, tak terima dengan kehendak Tuhan yang selalu mempermainkan perasaanmu. Padahal, kau selalu meminta yang terbaik pada-Nya, tetapi mengapa yang kau dapat malah hanya sakitnya?

Setengah mati kau doakan dia setiap malam, memohon pada-Nya agar dia tak lagi meninggalkanmu. Sayangnya, yang kau lakukan sia-sia. Tuhan hanya menimpakan perih padamu dengan dia yang tak lagi ada di sisimu.

Sekarang kau bertanya-tanya pada-Nya, "aku salah apa sama Tuhan sampai harus disakiti seperti ini?" Namun, belum ada jawaban yang pasti. Hingga, hubungan yang sama terulang kembali. Bersama lalu putus lagi, dan pada akhirnya kau sudah sampai disini, patah hati yang kesekian kali.

Kau akhirnya berhenti, memutuskan untuk tak lagi mencinta sampai menemukan jawaban yang tepat dari sakit yang kau dapat. Sampai pada akhirnya, kau menemukan jawabannya. Dia ada disana, pada kitab yang seharusnya menjadi pedomanmu, namun hanya kau tinggalkan berdebu-Al-Qur'an.

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra : 32)

Kau terisak dan semakin merasa bersalah, air matamu tak kunjung reda, dadamu begitu sesak. Bukan hanya karena isi ayatnya, melainkan karena dirimu yang menerima hidayah dari postingan random pada linimasa sosial mediamu.

Menyedihkan, kau bahkan tak tau ada ayat seperti itu pada pedoman hidup umat muslim. Kau mengutuki diri karena sudah terlalu jauh dari Ilahi. Lalu, kau ambil Al-Qur'an di sudut lemari, mencari ayat yang sama pada ponselmu dengan mushaf yang sudah ada di tanganmu. Punggungmu semakin bergetar, hidayah yang Allah berikan membuatmu begitu tertampar.

Akhirnya, kau pun tersadar. Bahwa, bukan Allah yang tidak memberi jawaban atas segala tanya, melainkan dirimu yang tidak pernah berusaha mencari hidayah dan memilih untuk tenggelam dalam kubangan dosa.

Jum'at, 17 Desember 2021
-nr

Aku Tidak Baik-Baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang