Ini masih tentang sebelumnya. Bagaimana? Yang mana rasa sakitnya paling perih? Kau yang ditinggalkan olehnya atau kau yang ditinggalkan oleh dirimu sendiri?
Beginilah cinta jika terlalu dipaksa. Hanya membawamu pada luka yang berakhir sengsara. Padahal, kau tak seharusnya menyerahkan dirimu sebegitu mudahnya hanya untuk seseorang. Sebab ketika dirimu sudah kau serahkan, maka bersiaplah untuk kehilangan segalanya.
Ketika dia pergi, maka terbawa juga sebagian dirimu padanya. Sementara kau tak bisa apa-apa selain menerima luka yang dia torehkan. Kau ingin kembali namun tak ingin jika harus sesakit ini lagi.
Tetapi, menyerah juga bukanlah jawabannya. Kau pasti bisa mengubah semuanya seperti sediakala. Mulailah kembali hidupmu tanpa dirinya. Awalnya mungkin takkan mudah, namun kau takkan tau jika tak pernah mencoba.
Perlahan, dekatkan dirimu dengan Sang Maha Cinta, karena sekarang yang kau butuhkan hanyalah kasih sayang-Nya. Satu-satunya yang takkan menyakitimu hanya Dia. Satu-satunya yang takkan meninggalkanmu tetaplah Dia. Maka bergantunglah padanya. Setidaknya, kau tak akan kehilangan apa-apa jika bersama-Nya.
Selanjutnya, ketika rasamu sudah mereda, maka mulailah benahi dirimu yang sempat terluka. Fokuslah mencintai dirimu seutuhnya, karena hatimu juga butuh cinta sang pemiliknya.
Lalu, carilah teman yang bisa mengantarmu pada kebaikan, agar lukamu terlupa seiring kebaikan yang telah kau lakukan. Sebarkanlah cinta sebagaimana kau mencintai dirimu dan diri-Nya. Karena cara terbaik untuk menyembuhkan luka hati bukan dengan menerima cinta berlebihan dari orang lain. Tetapi turut memberi cinta sebagaimana yang kau rasakan saat ini.
Maka setelah itu, kau telah menemukan kebahagiaan terkecil dalam hidup -saling memberi dan menerima cinta dari orang lain- Harusnya, seperti inilah caramu dalam mencinta. Bukan hanya turut memberi dan mengorbankan dirimu saja. Tetapi, kau juga perlu menerima cinta dari sosok yang tepat. Tak perlu mencarinya jauh-jauh, cukup lihat sekitarmu. Ada Tuhanmu, orang tuamu, keluargamu, dan teman-temanmu. Cukup sayangi dan cintai mereka yang senantiasa memberi cinta padamu saat ini.
Kau tak perlu sosok baru dulu. Sebab, nanti akan ada waktu yang tepat untuk itu. Jadi, fokuslah pada masa ini, bukan masa depan yang masih terlalu jauh. Percayalah, jika hari ini usahamu sudah kau kerahkan sebaik mungkin, maka esok hari bukanlah sesuatu yang perlu kau pikirkan lagi.
Jum'at, 7 Januari 2022
-nr
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Baik-Baik Saja
Non-FictionIni tentang kita yang sakit hatinya tentang rasa yang tak kunjung berbunga tentang temu yang tak juga bersua tentang bahagia yang tak pernah ada Ini tentang kita sang penyendiri tentang kita yang memilih pergi tentang kita yang ditinggal pergi tenta...