Sejak pertama kali bertemu dengannya, kau sudah merasa ada yang salah. Dari caranya menyatakan rasa, dari senyumnya yang nampak tak bahagia, dari tatapannya yang tak berjiwa. Semua, terasa begitu berbeda. Tetapi, karena sudah terlanjur mencintainya, kau memilih menetap untuk waktu yang lama.
Hingga, saat batas waktu telah habis, kau hanya mampu menangis. Bersama dengan kebenaran dari kebohongan yang terus kau ketahui.
Dia meninggalkanmu, saat dirimu tengah mencoba untuk melawan waktu.
Dia meninggalkanmu, saat hatimu sedang berselimut kelabu.
Dia meninggalkanmu, saat kau bilang "aku sangat mencintaimu"
Dia meninggalkanmu, saat dirinya bersama dengan yang baru.
Seharusnya, sedari awal kau bisa mengatakan "aku harus pergi" saat ia menyatakan cinta tanpa rasa.
Seharusnya, seiring waktu bersamanya, kau bisa tau bahwa dia tak pernah menganggapmu bermakna.
Seharusnya, kau tak membatalkan niat saat ingin berpisah dengannya.
Namun, semua itu sudah tak ada artinya. Dia telah pergi bersama dengan kekasihnya yang baru, sedangkan kau butuh banyak waktu untuk kembali sembuh. Sejak hari itu, kau tau bahwa tidak ada akhir bahagia dari awal yang salah.
Senin, 20 Desember 2021
-nr
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Baik-Baik Saja
Non-FictionIni tentang kita yang sakit hatinya tentang rasa yang tak kunjung berbunga tentang temu yang tak juga bersua tentang bahagia yang tak pernah ada Ini tentang kita sang penyendiri tentang kita yang memilih pergi tentang kita yang ditinggal pergi tenta...