Leon membuka matanya, dia berada kamarnya. Napasnya tersengal, namun tidak sesak. Leon sedikit meringis karena punggungnya yang nyeri.
Leon menoleh karena merasa ada seseorang di sebelahnya. Benar saja, Leon mendapati Papanya-Aron tertidur di atas kursi dengan kedua tangan terlipat di dada. Papa?
Leon terbangun dan mengelus lehernya bingung, namun ia sadar akan lehernya yang telah diperban. Leon dibuat tambah bingung, lalu berpikir sejenak. Papa ya yang ngobatin Leon? Pikirannya membuat Leon tersenyum, ia tidak menyangka bahwa Aron melakukan semua ini. Leon merasa Aron sangat menyayanginya, sebagaimana ia juga menyayangi Papanya.
Leon tersenyum dan berkata,"Makasih, Pa." lalu pergi ke ruang makan, perutnya sudah meraung kelaparan.
Setelah Leon pergi, Aron membuka matanya perlahan. Ia mendengar ucapan Leon tadi, membuatnya tersenyum simpul.
Di ruang makan, Leon nampak lahap menyantap makanan di depannya. Bahkan, dia telah menghabiskan tiga piring. Biasanya, Leon hanya memakan dua sendok makan dan pergi.
Salah satu pelayan, Mbak Neno menghampirinya. Dengan wajah sedikit bingung ia berkata,"Tumben Leon makannya lahap? biasanya disuruh makan malem nggak pernah mau."
"Hehe, iya Mbak Neno. Soalnya hari ini, Leon seneng banget. Kalo Leon disuruh makan sepuluh piring, Leon mau-mau aja kok." jawab Leon riang.
Melihat Leon yang kembali cerah setelah mendung, Mbak Neno ikut senang. Dia mengelus kepala Leon lembut.
"Ya sudah, Mbak mau lanjut cuci baju sama beres-beres. Leon tetep ceria, ya." ucap Mbak Neno, lalu pergi. Sedangkan, Leon masih tetap sibuk mengunyah makanan.
•••••
Leon merebahkan dirinya di atas kasur setelah mandi, ia senang akan Papanya yang masih peduli padanya.
"Hehe, besok Leon mau minta Papa anter deh." Leon tertawa kecil.
Leon meraih ponselnya dari meja belajar di sebelah kasur dan menyalakannya, lalu membuka pesan pribadi dengan seseorang.
Leoniel : ADRIAN
Leoniel : ADRIAN
Leoniel : ADRIAN
Leoniel : ADRIANNN
AdriGanteng : Apaan sih Yon?
Leoniel : LEON HARI INI SENENG BANGETT BESOK LEON TRAKTIR MAU?
AdriGanteng : Ok
AdriGanteng : Beliin satu box isi coklat
Leoniel : Yang murah dikit kek
AdriGanteng : Yaudah, dua box isi coklatLeon menutup ponselnya dan mendengus kesal melihat Adrian yang permintaannya ngelunjak, ia meletakkan ponselnya ke atas meja lagi dan menarik selimut. Tidak sabar menunggu hari esok, diantar Papa.
•••••
Halo, Author disini!(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Terimakasih telah membaca "Leon Sayang Papa" bagian 6♡!
Maaf ya, untuk bagian ini tidak banyak, hehe. Sampai jumpa di chapter berikutnya!(。・ω・。)ノ
CahyaArindi
<( ̄︶ ̄)>
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon Sayang Papa (Tamat)
Genç KurguBagian 1-10 telah direvisi! (人*'∀`)。*゚+ ••••• Azriel Leonard, anak mendapat sakit paru-paru yang membuatnya tiba-tiba sesak sejak dia berumur 6 tahun. Tidak jelas Leon mendapatnya darimana dan jenis sakit paru-paru jenis apa. Mamanya selalu...