16|The Will

2.2K 327 34
                                    

"Now all of my oceans have riptides.
Can't seem to find what's wrong,
The whole world is letting me down."

Mood Ring - Lorde

Mika dan Lola menghabiskan semua makanan yang ada di meja dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika dan Lola menghabiskan semua makanan yang ada di meja dalam diam. Penuturan Lola setengah jam lalu cukup membuat Mika terguncang, ia masih belum sanggup bertanya mengenai berita yang disampaikan wanita di depannya. Benak Mika dipenuhi kata tanya mengenai Pak John yang tiba-tiba merestui hubungan Lola dan Yūya, terutama, kenapa?

"Kalau kamu kepikiran soal yang tadi, gak perlu. Selama ini, aku gak pernah ikutin kemauan Papa dan gak akan mulai dari sekarang," ujar Lola tiba-tiba sekeluarnya mereka dari restoran. Tangannya pun menggenggam milik Mika begitu saja, membuat pipi Mika memerah.

Meskipun Mika senang, ketika Lola memiliki beban pikiran seperti ini, rasanya egois jika Mika menanyakan hubungan mereka begitu saja. Mika ingin Lola menerimanya ketika tidak banyak masalah yang hinggap di kepala Lola. "Maaf, aku gak bawa bunga."

Lola mendongak, menatap Mika untuk beberapa saat sebelum menanggapi, "Aku alergi bunga."

"Aku tahu," jawab Mika, setengah mengerjai Lola. "Kamu mau aku beliin sesuatu?" Wanita di samping Mika tidak menjawab. Matanya terlihat berkeliling sekitar mereka dan tak lama, Mika sudah diseretnya memasuki salah satu toko pernak-pernik. Sementara Lola berkeliling, Mika hanya mengintil di belakangnya, tidak tahu Lola mencari apa. Setelah beberapa saat, Lola menunjukkan sebuat jepit rambut dengan pernik kepala gajah berwarna biru.

Jelek banget.

"Gak ada yang lain, yang lebih bagus?" tanya Mika, tidak sampai hati mengatai pilihan Lola jelek, padahal biasanya bos Mika itu sangat modis.

"Justru karena jelek. Kalau aku gak beli, nanti gak ada yang beli," jawab Lola tanpa nada. Kemudian dilanjut dengan bisikan yang hampir tidak terdengar oleh Mika jika saja tempat itu sedikit lebih ramai, "Kayak kamu gak akan ada yang mau."

Mika yang berada di belakang Lola merundukkan wajah hingga bibirnya berada di telinga Lola. "Kamu bilang apa barusan?"

Lola hanya menoleh sebentar tanpa ekspresi sebelum meluncur ke depan kasir tanpa rasa bersalah, tidak mengacuhkan pertanyaan Mika. Mika mengembuskan napas, lalu menahan senyum, merasa senang bahwa momen seperti ini tidak terhenti setelah mereka mendarat di Bandung. Sebenarnya ada kekhawatiran tersendiri pada Mika saat bertemu dengan Lola di luar kantor. Ketakutan jika ada orang kantor yang tahu, atau lebih parahnya Pak John. Namun, Lola mengingatkan Mika bahwa mereka sejauh ini masih teman, yang tidak Lola tahu malah lebih menohoknya dibandingkan digosipkan dengan sang Bos.

Saat jepit seharga minuman botol itu dikemas plastik, Lola malah memberikannya pada Mika. Saat Mika tanya kenapa, Lola menjawabnya dengan kalimat yang tidak Mika mengerti, "Something old, something new, something borrowed, something blue, a sixpence in your shoe."

The Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang