7|The Promise

3.3K 444 38
                                    

"I'm moving far away to a sunny place,
Where it's just you and me,
Feels like we're in a dream,
You know what I mean."

Coastline - Hollow Coves

Koper Mika sempat menabrak meja ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koper Mika sempat menabrak meja ruang tengah.

Agak terkejut dengan tempat yang diberikan oleh Lola selama Mika menetap tugas di Bali, sebuah apartemen satu kamar di daerah Denpasar. Memang tidak luas, tetapi tempat itu pasti jauh lebih mewah daripada jika Mika harus menyewa kos-kosan. Lola tinggal di apartemen yang sama, tapi tentu dengan tipe dan lantai yang berbeda. Alasan Lola menyewakan tempat itu untuk Mika tidak lain karena Lola bisa lebih mudah saat membutuhkan Mika mengingat Pak Yana dan mobil Lola ditinggalkan bosnya di Bandung. Sepertinya Mika berubah dari personal secretary menjadi personal assistant selama mereka di Bali tiga bulan ke depan.

Menaruh outer kemeja jin miliknya di sofa, Mika menarik koper menuju kamar untuk membereskan baju yang dibawanya. Namun, perhatian Mika teralihkan oleh pintu kecil menuju balkon. Menjejakkan kakinya di balkon, Mika menduga tempat itu dibersihkan dengan saksama dan kursi di balkon pun terlihat baru.

Selalu ada perasaan asing saat Mika menjejakkan kaki di pulau Dewata. Entah ketika Mika liburan atau perjalanan bisnis, suasana Bali adalah suasana yang tidak benar-benar Mika temukan di mana pun, bahkan ketika Mika sama-sama melihat jajaran rumah layaknya di Bandung dari tempatnya berdiri. Mungkin panas tempat itu yang benar-benar menyengat, atau turis asing yang Mika selalu lihat dari tengah hingga bagian paling ujung pulau itu.

"Mungkin enak kalau pindah ke sini sehabis nikah," gumam Mika entah pada siapa, lalu tertawa kecil, mengingat pacar saja ia tidak punya.

Beberapa menit berlalu dengan Mika yang hanya memandang ke sekeliling, sudah lama ia tidak benar-benar rileks. Entah saat kerja atau saat di rumah, Mika lupa terakhir kalinya ia bisa benar-benar sendiri.

"Sekali lagi gak jawab telepon, saya suruh kamu beli kalung ponsel biar gak lepas dari leher."

Jantung Mika hampir copot mendengar suara Lola di belakangnya. Ia berbalik dan melihat Lola berdiri di dalam kamarnya dengan tangan menyilang di depan dada. "Gimana caranya Ibu masuk?"

Lola menunjukkan key card yang diapit jari telunjuk dan jari tengah kanan Lola. Wanita itu berbalik dan berkata sambil berjalan ke luar kamar Mika, "Saya mau ayam betutu, mobil sewa udah sampai di bawah."

Mika mengikuti Lola dan menahan lengan wanita itu di dekat pintu. Tidak habis pikir wanita itu masuk begitu saja ke dalam kamar Mika. Memang apartemen itu disewakan untuknya oleh Lola, tapi bagaimanapun juga Mika tetap laki-laki. Apa Lola tidak takut jika Mika memiliki niatan buruk?

"Kenapa Ibu punya kunci apartemen saya?"

Wanita di depan Mika hanya menolehkan kepala ke belakang. Mereka saling menatap untuk beberapa saat dan Mika mencoba membaca isi pikiran Lola yang hanya menatapnya tanpa ekspresi. Lola kembali bersuara, "Saya mau makan."

The Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang