9|The Monkey

2.9K 398 64
                                    

"The way you move is like a full on rainstorm and I'm a house of cards,
You're the kind of reckless that should send me running,
But I kinda know that I won't get far."

Sparks Fly - Taylor Swift

Mika melihat Lola mengangguk untuk ketujuhkalinya pagi itu, kali ini pada karyawan pemasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mika melihat Lola mengangguk untuk ketujuhkalinya pagi itu, kali ini pada karyawan pemasaran. Rencana Mika membuahkan hasil, saat Lola lebih ramah, semua orang lebih senang membantunya. Pekerjaan yang diminta Lola terkadang diprioritaskan dan baru delapan hari kerja Lola berada di kantor Bali ini, bos Mika itu sudah mendapatkan tiga oleh-oleh dari orang yang berbeda.

"Gak nyesel, kan, ngikutin saran saya, Bu?" tanya Mika iseng.

Langkah Lola yang memimpin mereka menuju kantornya, berhenti. Wanita itu berbalik dan menatap Mika tanpa emosi yang kentara, tetapi baru saja akan bicara, seseorang memanggil namanya.

Mara yang merupakan bagian front desk, entah kenapa begitu senang bicara dengan Lola. Wanita itu baru saja lulus kuliah dan ketika Mika tanya kenapa dalam pembicaraan singkat mereka, Mara bilang bahwa Lola role model terbaru untuknya. Bukan hanya cantik dan modis, Lola juga baik dan pintar. Mika hampir tertawa mendengar penuturan Mara, andai saja Mara tahu sifat Lola sebelum ini.

"Kenapa, Ra?" tanya Lola dengan menunjukkan senyum kecil di bibir.

"Saya denger, Ibu mau ke Penida hari Sabtu?" Lola mengangguk, menjawab pertanyaan Mara. Kemudian Mara melanjutkan sambil mengulurkan sebuah barang, "Kalau Ibu belum punya, ini saya pinjemin G-Pro, buat Ibu foto-foto kalau lagi snorkeling."

Menahan tawa, Mika tahu Lola benar-benar tidak suka berfoto. Isi feed Instagram Lola kosong melompong dan hanya ada satu foto yang tampak, foto profil Lola. Namun, Lola sekali lagi mengangguk dan mengucapkan terima kasih, kemudian mengambil kamera yang Mara pegang. Saat mengira percakapan itu sudah selesai, Mira malah mulai bicara, "Waktu pertama liat Ibu, ya. Saya kira Ibu galak, loh, Bu. Takutnya yang gantiin Pak Ruswan itu otoriter, tapi ternyata Ibu baik banget, udah cantik, baik, murah senyum."

Lola terlihat tidak bisa menanggapi, hanya tersenyum kaku. Mengerti bahwa Lola tidak terbiasa menghadapi pujian langsung seperti itu, Mika mengambil alih pembicaraan, "Iya, memang begitu, Bu Lola. Di Bandung juga kenal sama keluarga saya."

Namun, sepertinya sebuah kesalahan bagi Mika menanggapi seperti itu karena Mara tertegun dan menatap bolak-balik antara Mika dan Lola. Mika teringat apa yang dikatakan Satria minggu lalu dan buru-buru menanggapi, "Ngasih bingkisan! Bingkisan natal, iya, bingkisan natal!"

Sepertinya terlambat karena Mara hanya mengerucutkan bibir dan mengangguk-angguk. Bibirnya membentuk senyum tertahan kemudian, sementara Lola melihat Mika dan Mara dengan tatapan bingung.

"Saya kembali ke depan, ya, Bu. Semoga fun liburannya," ujar Mara. Lalu mengalihkan pandangan ke Mika dan mengedipkan mata dengan menggoda sebelum melanjutkan, "Mika juga, ya!"

The Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang