"Sial...sial...sial..."
Seseorang terlihat berlari dengan terburu-buru dan terus mengumpat karena dia terlambat pergi ke sekolahnya.
Hal itu terjadi karena kecerobohan nya sendiri. Bisa-bisanya dia salah menaiki bus karena terlalu sibuk dengan ponselnya.
"Minggir...minggir..."dia mendorong kerumunan dipinggir jalan dan melanjutkan larinya menuju ke arah sekolahnya.
Dia berlari secepat yang dia bisa, mengabaikan orang-orang yang marah dan mengucapkan kata-kata kasar di belakangnya.
Sedangkan di sisi lain, seorang pria terlihat mengeluarkan earphone dan menyalakan musik sambil berjalan ke sekolahnya.
Saat berjalan, dia merasa seperti mendengar sesuatu di belakang punggungnya. Tapi dengan bodohnya dia malah mengabaikan semua itu dan terus berjalan hingga sesuatu yang keras menabrak tubuhnya.
Brakkkk
Dia jatuh dengan keras di tanah dan mengerang kesakitan. Dia melihat rambut pirang halus seseorang jatuh menimpa wajahnya.
Keduanya saling berhadapan dengan mata terbelalak dan mulut yang ternganga. Napas pria itu tercekat saat melihat wajah yang terlihat begitu cantik yang hanya berjarak beberapa inchi dari wajahnya.
Rambutnya pirang sempurna, garis rahang yang tajam, hidung mancung, bibir montok merah sempurna dan mata coklat yang indah.
Dia merasa seperti melihat bidadari jatuh dari surga dan menimpa dirinya.
Orang yang berada di atas tubuh pria itu langsung berdiri dan membuat pria itu berhasil kembali ke dunia nyata.
"Maaf, aku tidak sengaja...aishhh hanya lima menit lagi..." ucap orang itu sambil melihat jamnya dan merapikan rambut pirangnya.
"Y-ya...t-tidak apa-apa..." kata pria itu masih terpesona dengan kecantikan orang yang menabraknya.
"Maaf, tapi aku harus pergi. Bye..." orang itu kembali berlari meninggalkan pria yang masih memandangnya dengan mata berbinar.
"Ya tuhan..." pria itu merasakan aliran kehangatan di dada dan pipinya.
"Aku jatuh cinta..." gumam pria itu sambil memegang dadanya dan merasakan debaran jantungnya.
Drrtt....drrtt...drtt...
Dering suara telepon pun terdengar dari ponsel pria itu.
"Chaeyoung!!! Kau dimana?!! Acaranya sudah hampir di mulai, bodoh..." teriak dahyun saat chaeyoung mengangkat panggilannya.
"Hyun...aku bertemu bidadari..." ucap chaeyoung tanpa memperdulikan teriakan dahyun.
"APA?! JANGAN BERCANDA CHAEYOUNG! SEBAIKNYA KAU BAWA PANTAT MU KE SINI SEKARANG JUGA!!! ATAU AKU KAN MENYURUH JIHYO MEMBUNUHMU!!!" chaeyoung menutup telpon dan memasukannya ke dalam sakunya.
"Ahhh bidadari ku..." gumam chaeyoung dengan senyum sumringah.
Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang di berikan dahyun padanya. Yang ada di pikirannya saat ini, hanya bagaimana cara agar dia bisa bertemu lagi dengan bidadari yang menabraknya.
Di sisi lain, orang yang menabrak chaeyoung tadi masih terus berlari untuk berjuang agar berhasil tepat waktu sampai di sekolahnya.
"Hahh...hah...hah...ini sangat hah melelahkan hah hah..."gumamnya berhenti dengan bahu yang naik turun saat dia merasa napasnya mulai terputus-putus.
Suittt...Suittt...Suittt....
"Desahan mu terdengar indah dan menggoda, sayang..."
"Bokongmu juga terlihat sangat seksi..."