Chapter 28

623 100 55
                                    

Jeongyeon benar-benar terbawa suasana saat mendengar kata-kata terakhir Mina.

Apalagi saat Mina mengatakan bahwa dia akan bermain dengan pria lain di dalam klub, membuat Jeongyeon naik pitam hingga lepas kendali.

Entah apa yang merasuki dirinya, dia menjadi begitu berani dan bergerak lebih dulu hanya untuk mencium Mina.

Dia hanya tidak suka dan benci mendengar jika Mina ingin bermain dengan laki-laki lain selain dirinya, hingga membuatnya lepas kendali seperti itu.

Awalnya itu hanya sebuah kecupan biasa sebelum akhirnya berubah menjadi ciuman panas dan penuh gairah.

Meski Mina membalas ciuman itu, tapi saat Jeongyeon melepaskan bibirnya dari bibir Mina, dia tampak begitu terkejut dengan apa yang dilakukan Jeongyeon kepadanya.

Hal itu membuat Jeongyeon sedikit cemas dan khawatir jika Mina tak menyukai tindakannya itu, mengingat sikap dingin Mina beberapa hari terakhir kepadanya.

Detik dan menit terus berjalan, Mina belum juga mengeluarkan suaranya. Dia hanya diam dan menatap Jeongyeon dengan wajah tak percayanya.

Jeongyeon awalnya berpikir jika Mina akan memukulnya, jadi dia langsung menyilangkan tangannya di depan wajahnya.

Lebih baik bersiap-siap karena ia tak ingin merasakan tamparan yang pasti akan terasa panas dan sakit jika mendarat di pipinya.

"Apa yang kau lakukan?" Mina bertanya pada Jeongyeon dengan nada suara bingung.

Jeongyeon menurunkan tangannya dan Mina menatapnya dengan alis berkerut.

"A-aku pikir kau akan menamparku..." kata Jeongyeon dengan takut-takut.

"Kenapa aku melakukan itu?" jawab Mina dengan alis terangkat, berusaha terlihat biasa saja setelah ciuman panjang mereka.

"Itu karena beberapa hari ini kau berbeda. Kau sering bersikap dingin dan acuh kepadaku. Dan mungkin saja kau marah karena aku menciummu dengan tiba-tiba..." jawab Jeongyeon menghindari menatap mata Mina.

"Bodoh..." gumam Mina menyembunyikan senyumnya, begitu gemas melihat wajah malu-malu Jeongyeon.

Tak ingin berlama-lama, Mina langsung saja menanyakan maksud dari ciuman Jeongyeon kepadanya

"Jadi...apa maksud ciuman tadi?"

Jeongyeon menggaruk belakang kepalanya, bingung menjelaskan semuanya pada Mina.

"Ah itu..."

"Itu apa?" tanya Mina dengan nada menuntut dan tak sabaran.

Jeongyeon menatap mata Mina sebelum membuang mukanya, menghindari menatap mata penasaran dari Mina.

"Jawab aku, Yoo Jeongyeon. Atau kau ingin aku masuk lagi dan...."

"JANGAN!" Jeongyeon tiba-tiba beteriak dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan lakukan itu. Aku tidak suka!" tambahnya membuat Mina bersorak-sorai di dalam hatinya.

"Tidak suka aku bermain dengan laki-laki lain?" tanya Mina memastikan.

"Ya..." angguk Jeongyeon.

Mina membuang wajahnya, mencoba menenangkan dirinya yang merasa sangat bahagia saat ini.

Setelah merasa cukup tenang, dia kembali menatap Jeongyeon dan bertanya lagi padanya.

"Kenapa? Kenapa kau tidak suka aku bermain dengan laki-laki lain? Kita tidak memiliki hubungan romantis. Kau bukan pacarku dan aku bukan pacarmu. Jadi...kenapa kau tidak menyukai bahwa aku bersenang-senang dengan laki-laki di dalam sana?" Mina menyilangkan tangannya di depan dadanya, menunggu Jeongyeon menjawab pertanyaannya.

Pretty Boys (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang