Jeongyeon melihat dirinya dicermin untuk terakhir kalinya. Dia memutuskan untuk memakai headband sebelum keluar dari kamarnya.
"Oh adik perempuanku cantik sekali..."
Seungyeon yang duduk di ruang tamu merasa tidak tahan untuk tidak menggoda adiknya itu.
"Oh ahjumma ku sudah pulang..." jeongyeon balas mengejek dengan jurus andalannya.
"Yah! Kita hanya beda 3 tahun, bodoh!" jeongyeon menjulurkan lidahnya dan tertawa karena sudah memenangkan perlombaan hanya dalam beberapa detik saja.
"Ahjumma yang aneh, padahal dia yang memulai tapi dia yang marah duluan...." ucap jeongyeon dengan kekehannya
"Kau tidak akan bisa mengalahkanku ahjumma....eh maksudku nuna..." tambah jeongyeon berjalan ke dapur.
"Yahhh! Awas kau ya, aku akan potong rambutmu itu sampai habis!" teriak seungyeon.
Jeongyeon mengambil air dingin dari kulkas dan langsung meminumnya. Dia mengusap telinganya saat mendengar teriakan seungyeon dari ruang tamu.
"Oh jangan berani kau melakukan itu wanita tua!" santai jeongyeon melewati ruang tamu mereka.
"JEONGYEON!"
"Apa nuna sayang? Jangan teriak-teriak begitu. Kau bisa membangunkan eomma..." jeongyeon berjalan mendekati seungyeon dan memeluk kakaknya itu.
Seungyeon pun mulai luluh dengan pelukan manis jeongyeon. Adiknya itu memang sangat pintar membolak-balikkan emosinya hanya dalam sekejap mata.
"Kau harus memotong rambutmu. Ini sudah terlalu panjang..." ucap seungyeon memegang rambut jeongyeon yang sudah menyentuh bahunya.
"Hmm..." jeongyeon hanya bersenandung untuk menanggapinya.
"Kau begitu keras kepala. Jangan merengek dan mengadu padaku, jika ada pria yang mengejar-ngejarmu lagi..."
"Iya nuna sayang..."
"Sudah aku pergi dulu ya, nuna...." jeongyeon mengecup pipi seungyeon dan pergi keluar rumahnya.
"Hati-hati saat membawa mobilku..." teriak seungyeon dari ruang tamu.
"Iya..."
Hari ini jeongyeon akan menghadiri pesta ulang tahunnya nayeon. Dia lalu berjalan ke rumah jihyo yang berada disamping rumahnya.
Dia membunyikan bel pintu dan jihyo membuka pintu dengan senyum manisnya. Jihyo memperhatikan penampilan jeongyeon dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
"Woahh...jika saja kau memotong pendek rambutmu, mungkin aku akan mengejarmu seperti mina..." jihyo menaik turunkan alisnya menggoda jeongyeon.
"Hentikan bodoh! Dan jangan pernah menyebutkan nama gadis mesum itu saat kau sedang bersamaku!" malas jeongyeon.
Jihyo hanya cengengesan dan terus memandangi jeongyeon dari bawah sampai atas.
"Jangan melihatku seperti itu..." jeongyeon mendorong wajah jihyo dengan telapak tangannya.
"Kau harus hati-hati, mina mungkin akan menerkammu saat di pesta nanti..."ucap jihyo dengan seringai di wajahnya.
"Hentikan ji! Jangan membicarakan gadis mesum itu lagi..."kesal jeongyeon.
"Wae? Mina itu gadis yang cantik dan...."
"Cepatlah atau aku akan meninggalkanmu..." jeongyeon mengabaikan perkataan jihyo dan langsung pergi menuju garasi rumahnya.
"Yah tunggu aku..." jihyo buru-buru mengikuti jeongyeon dari belakang.
"Apa kau membawa hadiah untuk nayeon?" jihyo bertanya ketika dia masuk ke dalam mobil.