Jeongyeon pov
Jackson menyeretku untuk bertemu dengan teman-temannya yang tak lain adalah teman sekelas ku. Dia tahu jika aku masih menutup diriku untuk berteman dengan teman-temannya.
Dan sekarang ini lah yang terjadi padaku. Jackson menyeretku dan menahanku di depan momo dan nayeon.
Mereka berdua memang baik kepadaku tidak seperti sana yang menyebalkan dan mina yang begitu agresif saat bersamaku.
"Jeongyeon, ulang tahunku akhir pekan ini, aku mengadakan pesta kecil-kecilan jadi kau harus datang..."nayeon memberitahuku.
"Ssshhh O-oke..."jawabku saat jackson menyodok perutku dengan sikunya.
"Jack, kau juga akan ikut kan?" aku bertanya padanya dan membalas menyikut perutnya.
"Tentu saja. Aku tidak akan melewatkan ulang tahun nayeon..."dia menjawab sambil menahan sakit di perutnya.
"Oke, aku mengharapkan kalian berdua untuk hadir akhir pekan ini..."kata nayeon senang.
"Sana, mina dan jihyo ada di kantin saat ini. Haruskah kita pergi ke sana juga?" momo bertanya kepada kami.
"Itu ide yang bagus, momo. Sudah lama jackson tidak berkumpul dengan kita dan ini juga menjadi pertama kalinya untuk jeongyeon..." kata nayeon.
Bulu kudukku tiba-tiba merinding ketika mendengar nama 'mina" disebutkan oleh momo.
Sudah beberapa hari ini aku berhasil menghindarinya, aku tidak mungkin pergi ke sana sekarang dan bertemu dengannya.
"Aku setuju denganmu, nay. Sudah lama sekali kita tidak berkumpul bersama. Jadi tunggu apalagi, ayo kita pergi..."seru jackson.
"T-tunggu aku tidak bisa...."
Sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, jackson, nayeon dan momo sudah menyeretku ke sana.
Aku tidak punya pilihan lain selain ikut dengan mereka. Jackson bahkan benar-benar tidak mau melepaskan ku dari cengkramannya.
Apa yang harus kulakukan?
Aku belum siap bertemu dengan mina lagi!
.
.
.
.
.Author pov
Waktu santai dan bahagia sana di kantin tiba-tiba berakhir ketika dia melihat jeongyeon muncul bersama dengan teman-temannya dan hal itu sangat berbeda dengan apa yang dirasakan mina serta jihyo.
Sana dan mina memperhatikan bahwa jackson dan nayeon sedang mengunci lengan kanan dan kiri jeongyeon ke tangannya sedangkan momo mendorong tubuh jeongyeon dari belakang.
Jakson langsung menarik tangan jeongyeon dan memaksanya duduk di depan meja sana dan mina.
"Kita harus menyambut anggota baru kita di grup..."nayeon berkata dengan riang.
"Aku akan membelikan kue untuk jeongyeon..."kata momo antusias sambil tersenyum lebar.
"Terima kasih momo, tapi itu tidak perlu..."jeongyeon berusaha menolak.
"Aku memaksa jeongyeon..."momo menjawab dengan seringai di wajahnya.
"Aku ingin kue coklat..."seru sana semangat ketika mendengar momo akan mentraktir mereka.
"Aku strawberry..."
"Aku vanilla..." jihyo dan mina ikut bersorak dan tidak membiarkan kesempatan langka ini berlalu begitu saja.
"Iya iya..." momo menganggukkan kepalanya dan pergi memesan kuenya.
"Apa kau baik-baik saja, jeongyeon?" jackson bertanya pada jeongyeon yang duduk gelisah di kursinya.