Sana pov
Aku melihat jackson berjalan di lorong dengan seorang wanita berpakaian pria. Dia terlihat bersenang-senang karena aku bisa melihatnya tersenyum bahkan dari kejauhan.
Ketika aku mendekatinya, yang awalnya aku pikir itu wanita ternyata adalah seorang pria berwajah cantik yang duduk di sebelahku.
"Hai sana..." jackson menyapaku dengan gembira sebelum mengacak-acak rambutku.
Aku tersenyum padanya dan mengerutkan kening ketika aku menoleh ke arah pria yang bersamanya tadi.
Jackson melihat kemana arah pandangku dan memperkenalkannya padaku.
"Sana, ini jeongyeon. Jeongyeon, ini sana..."ucap jackson dengan wajah yang cengengesan.
"Apa kalian sudah betemu? Kalian berada di kelas yang sama kan?" tanya nya dengan alis terangkat.
"Ya..." aku menjawab dengan nada datar.
"Jackson aku akan duluan..."kata jeongyeon tanpa melirikku lalu berpamitan dan meninggalkan kami.
"Hei jeong..." jackson tidak melanjutkan ucapannya karena jeongyeon tidak menoleh lagi.
Jackson hanya menghela napas dan kemudian berbalik untuk menatapku.
"Aku minta maaf tentang sikap jeongyeon..."dia meminta maaf padaku.
"Jangan khawatir, jack. Tidak apa-apa. Aku juga tidak ingin menjadi temannya. Kau tau kan kalau aku tidak suka dengan pria berpenampilan seperti itu. Dia pasti aghhh sudah lah... "kataku dengan terus terang.
"Kau salah sana, jeongyeon bukan seorang gay, dia 100% laki-laki normal. Dia hanya memiliki wajah yang cantik, tapi jika dia memotong pendek rambutnya maka ku pastikan kau akan langsung jatuh cinta padanya..."ucap jackson menaik turunkan alisnya.
"Ah itu tidak mungkin. Dia terlalu feminim untuk ku..." balasku dengan ekspresi jijik di wajahku.
"Jangan seperti itu sana. Bagaimana pun dia adalah sahabatku. Jeongyeon benar-benar baik, tapi aku tidak tahu kenapa dia bersikap seperti itu padamu..."kata jackson sambil memegang dagunya untuk berpikir.
"Mungkin dia tidak menyukaiku..."kata ku padanya dan tertawa kecil.
"Tidak...jeongyeon hanya tidak suka dengan pria yang tertarik padanya..."ucap jackson.
"Jadi jeongyeon benar-benar tidak menyukai laki-laki?"tanyaku penasaran dengan mata terbelalak tidak percaya.
"Ya, dia hanya menyukai seorang gadis..."jackson menjawab dengan seringai di wajahnya.
"Apa kau serius?"tanyaku dengan alis terangkat.
"Ya aku sangat serius, sana..."
"Ah aku tidak percaya..." kataku saat mengingat bagaimana penampilan jeongyeon.
"Nanti kau juga akan percaya padaku. Ya sudah, aku ke kelasku dulu. Bye bye sana..." pamit jakcson kembali mengacak rambutku.
"Bye jackson..."
Di tempat lain...
Author pov
Seorang pria terlihat sedang duduk di kursi taman belakang sekolah sambil melihat sekeliling taman yang terlihat begitu sepi. Hanya beberapa orang siswa yang nampak berlalu lalang ditaman itu.
Pria itu menghabiskan waktunya hanya untuk duduk dan melihat-lihat taman sekolahnya.
"Hwuaa! Daebak!"