prolog

11.3K 292 12
                                    

Tatapan mata tajam menatap lurus ke depan di dalam sebuah mobil mewah yang kini berhenti dipinggir jalan sepi itu, membuat seorang pria betah dengan diamnya.

"Tuan,"

"Acara perayaan perusahaan akan di laksanakan pukul delapan malam ini." Kata sang sekretaris yang duduk di jok depan, tepatnya di samping sang supir.

Jeffan Agler Ghazanvar, pria itu tersenyum masam, "Lagi?" Katanya, memalingkan wajahnya ke samping kaca mobilnya.

"Harus ber-ekting lagi?" Lanjutnya, sekretaris pribadinya itu masih bungkam, tidak menjawab pertanyaan itu.

"Dia ikut kan?" Tanyanya, sembari mengangguk seakan menjawab pertanyaannya sendiri, "Ya, pastinya dia akan ikut,"

"Dia ingin menyaingi saya untuk merebut hati Ayah, kan?"


Jeffan Agler Ghazanvar, pria itu kembali tersenyum masam, "Anak tiri gak tau diri." Lanjutnya, menatap tajam lurus ke depan.

"Dia, dan ibunya sama saja. Ingin menyingkirkan saya dan menguasai harta Ayah." Lanjutnya lagi-lagi, tatapan tajam masih Jeffan perlihatkan lurus ke depan.

"Winata," panggil Jeffan pada sekretaris pribadinya itu, tanpa menatap sang sekretaris.

"Iya tuan?"

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, hubungi Bianca untuk menjadi pasangan saya malam ini."

"Tuan, tapi.."

"Kalau jalang itu menolak, beri imbalan yang lebih. Saya tau jalang itu menolak karena hanya ekting untuk meraup lebih banyak keuntungan." Pangkas Jeffan.

"Tuan maaf, tapi Bianca sudah di sewa oleh tuan Rajendra, saudara tiri anda."





DEG!

Jeffan mengeraskan rahangnya, mengetahui bahwa saudara tirinya benar-benar ingin menyamainya dalam hal apapun.

"Cari gadis lain untuk saya, pastikan tiga kali lipat dari Bianca!" Kata Jeffan, kini menatap tajam sekretaris pribadinya itu.

"Maaf?"

Jeffan tersenyum masam, saat matanya menatap luar kaca mobil dan menangkap seorang gadis manis tengah berjalan selepas pulang sekolah tersebut yang masih menggunakan seragamnya.


"Dia,"

"Bawa dia kesini."











Langkah perlahan sembari mencari sesuatu di dalam tas nya tanpa menatap jalanan itu, membuat gadis cantik tersebut menghentikan langkahnya dan terus merogoh tas miliknya seolah mencari sesuatu.

"Loh,"

"Tadi novel nya Aul taruh mana ya, kok gak ada?" Gumamnya, sembari terus mengorek isi tas miliknya itu.

"Bener kok, tadi udah Aul taruh sendiri di tas. Tapi kok gak ada." Gumamnya lagi-lagi, hingga dari arah belakang seseorang membungkam mulutnya dengan sebuah sapu tangan yang seketika membuat gadis itu pingsan karena mencium aroma menyengat kuat dari sapu tangan tersebut.






BLAM!

Gadis itu kini tak sadarkan diri di dalam sebuah mobil dengan seorang pria yang duduk di sampingnya.

Pria itu terdiam, menunggu gadis itu sadar dengan sendirinya.

"Tuan,"

"Tuan yakin ingin menjadikan gadis kecil ini pasangan anda?" Tanya sang sekretaris, yang membuat Jeffan sesekali menatap wajah terlelap gadis itu dengan senyum kecilnya.

DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang