04

3.9K 144 4
                                    

TAK!

Lemparan sebuah benda di atas meja, membuat mata kelam Rajendra menatap benda panjang yang teman karibnya lemparkan itu padanya.

Alis tegas Rajendra menaut sesaat, saat menatap benda tersebut yang sang teman karib lempar untuknya.

"Buat apa?" Tanyanya, mendengar pertanyaan dari Rajendra, membuat temannya itu terkekeh sekilas.

"Lo mau rencana Lo berhasil kan?" Rajendra mengangguk, "Ya gunain itu." Lanjut teman karibnya. Namun nampaknya Rajendra masih belum memahaminya.

Abigail Ainsley, pria itu menghembuskan nafas panjangnya, "Gue gunain benda itu buat bius orang yang rumahnya mau gue rampok." Lanjutnya.

"Lo lupa?" Lanjutnya lagi, menampilkan senyum masamnya pada Rajendra.

"Lo dulu bisa nikmatin tubuh Gladis pake bantuan apa?"

"Ya bantuan dari tuh barang." Lanjutnya terkekeh kecil, yang membuat Rajendra menghembuskan nafas panjangnya saat mengingat masa remajanya.

"Jadi Lo suruh gue pake barang itu lagi?" Tanya Rajendra, Abigail mengangkat kedua bahunya.

"Ya tergantung Lo sih, kalo mau makek ya silahkan ambil, kalo gak mau ya udah,"

"Mau gue pake buat rampok rumah sama anak-anak." Lanjut Abigail, mulai meraih benda tersebut, namun dengan cepat di rebut Rajendra lebih dulu yang membuat Abigail terkekeh.

Rajendra masih memperhatikan benda yang berbentuk suntikan dengan sebuah cairan bening di dalamnya.

"Gue lupa cara makeknya." Kata Rajendra, Abigail tersenyum kecil.

"Ya tinggal nyuntikin?"

"Setelah Lo suntik, tubuh nya akan langsung lumpuh selama 24 jam, masalah selesai, Lo bisa nikmatin tubuhnya,"

"Ya kaya dulu Lo nyuntik Gladis buat Lo nikmatin tubuhnya, gitu aja lupa." Lanjut Abigail, Rajendra tersenyum masam.

Hembuskan nafas panjang mulai Rajendra hembuskan, "Sedikit sulit kali ini." Kata Rajendra, alis Abigail menaut.

"Kalo pun gue berhasil nyuntik, gue gak yakin bisa nikmatin tubuhnya." Lanjut Rajendra, yang semakin membuat kerutan di dahi Abigail semakin kentara.

"Maksudnya?"

Rajendra menoleh menatap Abigail, "Jeffan pasti gagalin." Jawabnya, Abigail seketika membolakan matanya.

"Jen, jangan bilang kalo itu istri Abang Lo?" Rajendra tersenyum masam, "Emang iya." Jawabnya, Abigail menghembuskan nafas panjangnya.

"Cantik banget sih,"

"Tapi sinting Lo." Kata Abigail, Rajendra terkekeh.

"Dari dulu, Lo baru sadar?" Jawabnya, Abigail memejamkan matanya sesaat.

"Ya karena Lo temen gue dari masa sekolah, gue mau ngasih saran,"

"Kalo di terima ya syukur, kalo cuma di tampung ya Lo asu." Lanjut Abigail, Rajendra terdiam mendengar lanjutan dari teman karibnya itu.

"Cepetan."

"Suntik aja Abang Lo, terus nikmatin istrinya." Kata Abigail, seketika membuat senyum Rajendra mengembang.

"Lo tenang aja, obat itu memperlumpuh selama dua puluh empat jam, jadi gak perlu khawatir kalo tiba-tiba Abang Lo bangun terus bunuh Lo,"

"Di dua puluh empat jam itu Lo ada waktu kok buat kabur." Lanjut Abiagil sembari terkekeh itu.

DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang