03

4.2K 165 1
                                    

Di sebuah ruangan mewah, tepatnya di lantai atas gedung pencakar langit perusahaan besar milik keluarganya.

Rajendra Ethan Ghazanvar, pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya itu, sesekali memutarnya menghadap depan dari sebelumnya pria itu menatap kaca besar di belakangnya yang akan menyuguhkan pemandangan malam kota dari atas gedung pencakar dari ruangan miliknya.

Senyuman tipis, mulai Rajendra tunjukkan pada seorang gadis yang duduk di hadapannya dengan penampilan sexy nya.

"Gak mau pulang?" Kata gadis itu, sembari membenarkan posisi duduknya yang membuat Rajendra tersenyum tipis.

"Pulang enggaknya, itu urusan saya." Jawab Rajendra, yang membuat gadis itu mendengus kesal.

"Masih kesal, ya?" Tanyanya, diiringi dengan kekehan kecilnya.

"Aku rasa memang seperti itu." Lanjutnya, menjawab pertanyaannya sendiri.

Bianca Anastasia, gadis itu kini mulai menatap kuku-kukunya yang kini di cat dengan warna merah terangnya.

"Sama,"

"Aku juga." Katanya lagi, kali ini berhasil membuat atensi Rajendra menoleh menatap dirinya dari sebelumnya pria itu mendongak menatap langit-langit ruangannya.

"Sama kayak kamu, aku juga kesal dengan pernikahan Jeffan sama cewek bau kencur itu." Lanjutnya.

Rajendra menatap tajam Bianca, "Hati-hati dengan mulutmu." Katanya, Bianca terkekeh.

"Tergila-gila ya, sama cewek itu?" Tanya Bianca, Rajendra membuang wajahnya ke samping sekilas.

"Bukan urusan kamu!"

Bianca kembali terkekeh, "Bagus!" Katanya, Rajendra kembali menoleh menatap gadis itu.

"Bagus kalau begitu!"

"Tujuan kita sama, Rajendra Ethan Ghazanvar." Lanjut Bianca, alis Rajendra menaut.

"Sama seperti kamu, aku juga tergila-gila dengan Jeffan." Alis Rajendra terangkat sebelah.

"Gak usah bertele-tele, ngomong yang jelas." Balas Rajendra, Bianca tersenyum masam sembari bangkit dari duduknya menghampiri Rajendra yang duduk di kursi kebesarannya dengan mata mengikuti gerak Bianca yang berjalan ke arahnya.

Usapan lembut pada dada bidang Rajendra, Bianca berikan sesekali menatap wajah Rajendra begitu dekat dan tersenyum manis disana.

Rajendra memejam sesaat, merasakan tangan mungil nakal milik Bianca terus mengusap lembut dadanya begitu sensual, di tambah lagi deru nafas hangat Bianca menyapu wajahnya yang begitu dekat itu.

"Akan aku bantu kamu mendapatkan Aul,"

"Lalu bantu aku mendapatkan Jeffan." Bisik Bianca begitu sensual di telinga Rajendra.

Pria itu membuka matanya, lalu tersenyum setelahnya.

"Of course,"

"But before that, tanggung jawab karena sudah membuat sesuatu di bawah sana berdiri tegak." Lanjut Rajendra, mulai mencengkram lengan Bianca sembari menarik gadis itu yang membuat gadis itu terduduk di pangkuannya, lalu Rajendra mulai melumat bibir ranum Bianca begitu menggebu.

Lamanya lumatan itu, membuat Rajendra membangkitkan Bianca dari pangkuannya bersamaan dengan dirinya yang berdiri sembari membalik tubuh Bianca menghadap meja besar miliknya dengan posisi membelakanginya dan mulai melingkap dress hitam yang gadis itu kenakan begitu kasar lalu membuka resleting celana hitamnya dan,



DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang