02

5.2K 203 9
                                    

Mata elang yang mulai Jeffan buka dari tidur malamnya itu, membuat bibirnya tertarik sekilas, saat melihat gadis polos nya masih terlelap dalam tidurnya.

Wajah cantik yang masih menutup matanya dengan posisi berhadapan itu, membuat Jeffan membelai wajah cantik itu dan mengusapnya perlahan.

Mata elang itu kini menatap tubuh polos yang terbungkus selimut tebal itu penuh dengan tanda kepemilikan yang Jeffan beri malam tadi.

Lalu Jeffan mulai kembali memejamkan matanya saat dirasa kelopak mata gadis kecilnya bergerak yang menandakan gadis itu akan segera bangun.


"Nghh.."

Lenguh gadis itu, membuka matanya dan mendapat pemandangan indah dari wajah tampan pria yang berumur sepuluh tahun lebih tua darinya itu, sekaligus pria yang sudah sah menjadi suaminya malam tadi itu, membuat senyumnya mengembang.

Gadis itu tersenyum, masih betah menatap sang suami yang pikirnya masih terlelap dari aktivitas mereka malam tadi hingga menjelang pagi.

Tangan mungil itu mulai mengusap wajah Jeffan dan berhenti di bibir pria itu, gadis itu kembali tersenyum lebar saat menyentuh bibir Jeffan itu.

"Saya tau, saya tampan."

Kata Jeffan, yang seketika membuat gadis itu menjauhkan tangannya dari wajah Jeffan sembari melunturkan senyum manisnya.

Jeffan mulai membuka matanya dan tersenyum disana.

"Morning, istri cantik saya." Katanya, yang membuat gadis itu tersenyum lebar sembari menenggelamkan wajahnya pada selimut putih  tebalnya.

Pipi gadis itu mulai panas, dia malu.

Melihat tingkah gadis kecilnya, membuat Jeffan tersenyum dan memeluk tubuh kecil itu.

"Tidur kamu nyenyak?" Jeffan menatap wajah itu, yang membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Ini nya Aul sakit." Jawab gadis itu, Jeffan terkekeh di buatnya.

"Mana sini, saya elus." Kata Jeffan, Aul masih mengerucutkan bibirnya.

"Jeffan kasar banget, ini nya Aul kan jadi sakit, perih juga!" Rengek gadis itu.

Jeffan tersenyum manis, "Maafin saya, ya?"

"Janji, nanti gak akan kasar lagi." Lanjutnya.

"Sekarang Aul beneran jadi istrinya Jeffan, ya?" Tanya Aul, Jeffan tersenyum mendengar gadis kecilnya.

"Iya, kamu jadi istri saya." Jawab Jeffan, Aul menunduk sembari mengusap dada pria itu.

"Nanti, kalo waktunya kita udah tua. Jangan dulu ninggalin Aul ya Jeffan?"

Jeffan kembali tersenyum, "Kok ngomongnya gitu, Hem?"

"Kan Jeffan lebih tua dari Aul, pasti nanti waktu Jeffan buat Aul juga akan berkurang kayak selisih umur Jeffan sama Aul." Kata Aul.

"Kamu lahirnya terlambat sih." Goda Jeffan, sembari terkekeh dan mencium kening gadis kecilnya.

"Ih, Aul serius Jeffan!"

"Aul enggak mau ditinggalin lagi, Aul dari kecil udah sendirian, dan baru tiga tahun ini setelah Aul menerima kerja sama itu sama Jeffan, Aul merasa ada orang yang mau nemenin Aul, mau nemenin Aul belajar, mau nemenin Aul makan, mau nemenin Aul main di taman, mau nemenin Aul makan es krim dan yang lainnya,"

"Aul gak mau di tinggal sendiri, kalo emang masalah umur Jeffan sama Aul, nanti Aul mau minta sama Tuhan saat tua nanti, Aul mau pergi lebih dulu sebelum Jeffan." Lanjut gadis itu, Jeffan membasahi bibirnya dan menangkup wajah cantik gadis kecilnya agar menatapnya.

DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang