22

1.7K 139 13
                                    

"Jendra lepas!"

"Lepasin saya Rajendra, saya bisa jalan sendiri!"

Tarikan kasar pada tangan Aul sembari berjalan menyeret tangan gadis itu menuju kamarnya itu, membuat Aul terus bersua dengan Rajendra yang terus terdiam sembari terus menarik tangan kecil itu.



"Rajendra!"






Ceklek..

"Akh.."

Erang Aul, saat Rajendra langsung saja menarik tubuh Aul ke depan dengan kencangnya, yang membuat gadis itu terhuyung ke depan.

"Diem!" Kata Rajendra, mulai melepas jas hitamnya dan beralih menghampiri tubuh Aul lalu di dekap erat setelahnya.

"Rajendra!"

"Lepasin saya!" Tolak Aul, sembari mendorong dan memukul-mukulkan tangannya pada tubuh Rajendra agar melepas pelukannya.

Tolakan Aul yang seolah tidak mengijinkannya menyentuh tubuh gadis itu, semakin membuat Rajendra mengeratkan dekapannya pada tubuh mungil itu.


"J-jendra!"

"Perut saya sakit!" Kata Aul, kali ini berhasil mendorong tubuh Rajendra, yang membuat pria itu kini memundurkan langkahnya saat mendapat dorongan kuat dari Aul.

Mata Rajendra menajam, menatap kearah Aul yang kini mengusap lembut perut yang kini sedikit membuncit itu.

Lalu setelahnya, senyum miring mulai Rajendra perlihatkan sembari melangkah mendekat kearah Aul kembali.

Tangan kekarnya kini pria itu lipat kan di atas perutnya.


"Ngomong sama saya,"

"Bagaimana cara yang cepat untuk membuat bayi itu pergi dari perut kamu agar kamu tidak akan menolak untuk melayani saya." Lanjut Rajendra, mata Aul kini menajam menatap ke arah Rajendra yang terkekeh seperti tidak merasa berdosa setelah mengatakan kalimat tersebut.






PLAK!

Tamparan kuat, mulai mendarat di pipi kanan Rajendra, wajah pria itu seketika menyamping, saat mendapat tamparan kuat dari tangan kecil gadis itu.

Senyum miring kembali Rajendra tunjukkan sembari menatap kearah Aul, yang masih menatapnya tajam dengan nafas kembang kempisnya menahan amarah.

Rajendra mulai melangkah lebih mendekat kearah Aul, lalu mulai mencengkram kedua pipi Aul dengan satu tangannya. Di tatapannya tajam mata berbinar yang mulai berkaca-kaca itu saat melihat mata tajam dan menyeramkan milik Rajendra tengah menatapnya.


"Aul dengar,"

"Saya cukup sabar dengan kamu selama tiga bulan terakhir ini,"

"Tapi rasanya, kamu semakin hari semakin tidak tau diri." Lanjut Rajendra, masih mencengkram kuat kedua pipi Aul sembari menatapnya tajam.


"R-rajendra.."



"DENGAR!!"

Teriak Rajendra tepat di depan wajah Aul, yang membuat gadis itu tersentak dan terisak disana.

"Kalau kamu berani melawan dan menolak melayani saya, bahkan sekali lagi berani menampar saya,"

"Saya akan benar-benar memaksa kamu melakukanya dan melayani saya, Aul!"


"Rajendra.."


"Jangan pikir saya takut untuk melakukanya ke kamu walau saya tau kamu sedang mengandung anak dari pria sombong itu!"

DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang