00

6.1K 244 5
                                    

"Jeffan,"

"Ini beneran Aul harus pake kayak gini?" Lanjut gadis itu terus menatap penampilannya di kaca besar di Butik itu.

Dress hitam tali panjang, dengan belahan kaki mencapai paha nya itu.

"Kenapa?"

"Aul gak pernah pake baju terbuka kayak gini sebelumnya." Jawab gadis itu, yang membuat Jeffan mulai bangkit dari duduk nya di sofa samping ruang ganti Butik tersebut.

"Kamu akan terbiasa mulai sekarang," katanya, sembari meletakkan sepatu high heels berwarna hitam di depan kaki gadis itu.

"Pakai itu, dan ayo pergi." Lanjut Jeffan, mulai berjalan mendahului gadis itu, yang membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya sembari memakai high heels tersebut lalu menghampiri pria itu.

"Ih ngeselin."







Langkah kaki perlahan, mulai Jeffan arahkan keluar dari Butik tersebut menuju mobil mewahnya, wajah tampan arogannya itu sesekali menoleh ke belakang sesaat.

"Shit!"

"Lengkuk tubuhnya membuat Jay di bawah sana bangun!"

Gumam Jeffan, terus melangkah mengabaikan panggilan dari gadis polos yang menyusulnya dari belakangnya itu.





BLAM!

Pintu mobil tertutup, kini Jeffan maupun gadis itu telah berada di dalam mobil tersebut untuk menuju ke tempat acara perusahaan milik keluarga Jeffan.

Di sepanjang perjalanan, gadis itu berkali-kali membenarkan dress miliknya dan melepas dan memakai high heels nya berulang-ulang saat dirasa tidak begitu nyaman.

Merasa gadis itu terlalu banyak bergerak, membuat Jeffan menghembuskan nafas panjangnya lalu menoleh menatap gadis itu.

"Bisa enggak, kalo tetap tenang?" Katanya, gadis itu seketika menghentikan gerakannya dan menatap Jeffan yang nampaknya mulai kesal itu.

"Jeffan, Aul gak nyaman."

"Kaki Aul sakit." Lanjut gadis itu, yang membuat Jeffan membuang wajahnya ke samping sekilas, lalu kembali menatap gadis itu.

"Tahan, enggak akan lama." Jawab Jeffan, Aul hanya mengerucutkan bibirnya.

Hingga sampailah mereka di hotel mewah dimana acara tersebut di langsungkan. Kedatangan mobil mereka, di sambut oleh beberapa bodyguard penjaga hotel tersebut sembari membuka pintu untuk mereka.

Jeffan, pria itu keluar dari dalam mobil tersebut dengan wajah tampannya, lalu diikuti oleh Aul yang keluar dari dalam mobil tersebut dengan wajah terkejutnya.

Jeffan yang sedikit melirik kearah gadis itu, mulai menggenggam tangan mungil itu dan tersenyum manis, sembari mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu dan berbisik, "Senyum,"

"Dan terus kaitkan tangan kamu di lengan saya." Katanya, yang membuat Aul seketika mengaitkan tangannya pada lengan Jeffan dan tersenyum manis.

Lalu mereka mulai berjalan memasuki hotel tersebut dengan tangan yang saling berkaitan.


"Jeffan Agler Ghazanvar,"

Panggil seorang pria paruh baya, mulai menghampiri keberadaan Jeffan dan Aul dengan seorang wanita anggun di sampingnya.

"Ayah?"

Gumam Jeffan, mulai memeluk Ayahnya sekilas dan tanpa menunjukkan ekspresi apapun, dingin sekali.

"Bagaimana kabar Ayah?" Tanya Jeffan, sang Ayah tersenyum begitu manis.

"Ayah baik." Jawabnya, lalu melirik sekilas ke arah Aul yang nampaknya masih menatap seisi ruangan tersebut.

"Ayah pikir, kamu tidak akan datang saat Ayah tau bahwa adik kamu membawa Bianca bersama dia,"

"Kalian putus?"

"Ini tidak ada drama rebut-merebut antara kamu dan Rajendra kan?" Lanjut sang Ayah, Jeffan hanya terkekeh masam menanggapi pertanyaan tersebut.

"Enggak Ayah, kami putus sudah lama,"

"Dan saya datang membawa calon menantu Ayah." Lanjut Jeffan, melirik sekilas ke arah Aul yang masih menatap isi ruangan tersebut.

"Cantik."

"Kamu pandai mencari seorang gadis, Jeff." Lanjut sang Ayah, Jeffan hanya tersenyum sekilas sembari menarik pinggang Aul untuk lebih mendekat ke arahnya.

Lalu pria itu mulai memberi kode Aul untuk menjabat tangan sang Ayah dengan menekan pinggang gadis itu semakin erat.

"Akh.."

Lirih Aul, saat merasakan cengkraman tangan Jeffan semakin mengerat di pinggangnya, yang membuat gadis itu mendongak dan menemukan Jeffan memberinya kode lewat matanya seolah menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya di depan Ayah dan Ibu tiri pria itu.

"S-saya Aul, Om, Tante."

Kata Aul tersenyum begitu manis, yang disambut senyuman manis oleh pria paruh baya itu, namun tidak dengan wanita paruh baya yang sayangnya sangat fashionable itu, terus menatap Aul dari atas sampai bawah dengan senyum masamnya. 

Lalu tak lama, Rajendra datang bersama Bianca menatap tajam kearah Jeffan. Mereka saling melempar tatapan tajam dari mata elang keduanya.

"Rajendra, ini calon istri kakak kamu, cantik bukan?"

"Kakak kamu ini hebat dalam mencari seorang gadis, harusnya kamu belajar dari kakak kamu, Rajendra." Kata sang Ayah, yang membuat Rajendra mengeraskan rahangnya saat menatap wajah Aul yang nampaknya jauh lebih cantik dari Bianca.

"Saya pergi."

Kata Rajendra, mulai melangkah pergi meninggalkan Bianca itu yang membuat Bianca tersenyum canggung sembari menghampiri Rajendra yang meninggalkannya itu.

Kepergian Rajendra, membuat Jeffan tersenyum masam sembari memeluk pinggang Aul begitu posesif.







"Haaahhh."

Hembusan nafas panjang, mulai Aul hembuskan saat gadis itu telah sampai di Mansion milik Jeffan dan mendaratkan tubuhnya di sofa empuk milik pria tersebut.

Jeffan, pria itu yang melihat tingkah gadis tersebut hanya tersenyum kecil.

"Besok-besok kalo pake sepatu sekolah aja gimana?"

"Kan enak, gak capek." Lanjut Aul, menatap kearah Jeffan.

"Mana ada ke acara penting pake sepatu sekolah?" Tanya Jeffan, Aul terdiam sesaat.

"Ada kok."

"Siapa?"

"Aul." Jawab gadis itu, yang membuat Jeffan menghembuskan nafas panjangnya.

"Jangan ngaco, pergi ke kamar besok kamu sekolah." Kata Jeffan, mulai bangkit dari duduknya menaiki tangga.


"Jeffan!"

"Kan Aul gak tau kamar Aul yang mana!"

Teriak Aul, namun pria itu tak menggubris panggilannya dan malah terus melanjutkan langkahnya.

"Mari Nona,"

"Saya tunjukkan kamar anda." Itu suara pelayan di Mansion tersebut, yang membuat Aul kembali menatap punggung Jeffan yang mulai memasuki kamarnya itu dengan kesal.


"Dasar orang tua ngeselin!"

Gumam Aul, mulai berjalan mengikuti pelayan tersebut untuk menuju kamarnya.






D E S I R E

DESIRE [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang