1 - Salah Paham

322 29 14
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Beberapa bulan terlewati sudah. Kini, Ervina telah duduk di kelas XI, sedangkan Alvino duduk di kelas XII. Ya, masa-masa di mana Alvino harus lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi banyak ujian. Meskipun begitu, itu tak membuat Alvino mengabaikan Ervina. Ia tetap meluangkan waktu untuk seorang gadis yang dicintainya itu.

Hingga sekarang, kabar bahwa mereka berpacaran telah diketahui oleh seluruh warga sekolah. Namun, mereka tetap mengerti batasan sikap. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan ketika di sekolah. Sehingga, mereka membatasi pertemuan.

Di samping itu, kenaikan kelas ini menandakan bahwa jabatan OSIS periode lama akan segera berakhir. Sehingga, akan diadakan pemilihan OSIS untuk periode baru. Alvino pun tampak sibuk mempersiapkan pemilihan OSIS, tentunya dengan dibantu oleh Wakilnya–yang merupakan pacarnya sendiri. Siapa lagi jika bukan Ervina.

"Kak Al," panggil Ervina saat mereka tengah sibuk mempersiapkan berkas-berkas di ruang tamu rumah Ervina.

"Iya, Er. Kenapa?" tanya Alvino yang masih sibuk dengan berkasnya.

"Emangnya harus banget, ya, aku jadi kandidat calon ketua OSIS?" tanya Ervina.

"Ya haruslah, kan kamu pernah jadi wakil."

"Huh!" desis Ervina.

"Kenapa mukanya gitu amat?" tanya Alvino heran sambil memperhatikan wajah Ervina.

"Males, Kak. Aku aja liat gimana sibuknya Kak Al jadi ketua, apalagi aku nanti," keluh Ervina.

"Udah, jangan ngeluh. Kan ada aku. Kalau butuh apa-apa kan bisa tanya aku," saran Alvino.

"Ohh iya juga, sih," cengir Ervina tak berdosa.

"Dasar nyebelin! Aku cium nanti," ancam Alvino.

"Kak Al! Jangan gitu, ih!" kesal Ervina.

"Hahaha! Enggak-enggak, sayang. Bercanda," canda Alvino.

"Oh ya, besok lusa kan udah pemilihan. Setelah itu, kamu harus segera rekrut anggota baru, baru setelah itu pelantikan," peringat Alvino.

"Iya-iya, huh!"

***

Keesokan harinya, siswi SMAN 1 Malang kembali dihebohkan dengan kedatangan seorang siswa baru kelas XI. Mereka pun tampak antusias, karena siswa baru tersebut merupakan anak orang kaya. Di samping itu, ketampanannya jugalah yang menjadi alasan mengapa para siswi enggan untuk tidak menatapnya.

Saat itu, Ervina yang baru datang pun terkejut bukan main melihat aksi para siswa yang tak biasa. Ia pun segera bertanya pada Sandra.

"San, ini ada apa sih? Kok kayaknya mereka bertingkah nggak kayak biasanya, ya?" tanya Ervina heran.

"Aduh Er ... lo ke mana aja, sih? Ya wajarlah, mereka gitu. Tuh, lihat. Ada murid baru di sekolah kita."

"Ha? Mana?"

"Tuh, yang baru aja masuk kantor," ucap Sandra sambil menunjuk ke arah kantor.

"Cewek apa cowok?" tanya Ervina mengintrogasi.

"Dih, kepo amat, lo! Emang kalau cewek kenapa? Takut kalah saing? Kalau cowok kenapa? Mau lo embat juga? Hayo lohh, gue aduin Kak Al nanti," goda Sandra.

"Ish apaan, sih. Gue cuma tanya juga," kesal Ervina.

"Iya-iya, bercanda. Dia itu cowok, ganteng juga sih, katanya."

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang